Kamis, 03 April 2014

Terkait Adanya Isu Tsunami Warga Kab. Pangandaran Mengungsi di Zona Aman




WARGA berkumpul di zona aman tsunami di Masjid Besar Al Baroqah bunderan Pangandaran. Karena mendengar akan adanya isu tsunami.

Lebih dari 100 warga Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, mengungsi di zona aman evakuasi tsunami di Masjid Besar Al Istiqomah bundaran Pangandaran.
Kejadian itu, dilakukan masyarakat sejak pukul 5.00 WIB, Kamis (3/4/2014). Hal itu dikarenakan dengan adanya isu tsunami.
Dikatakan Camat Pangandaran Suryanto, masyarakat yang berhamburan meninggalkan rumahnya karena mendengar adanya isu akan ada tsunami.
"Mereka kebanyakan panik dan mendengar akan adanya isu tsunami. Dengan demikian, mereka berhamburan meninggalkan rumah dan ke lokasi zona aman. Namun, sampai saat ini kondisi tetap aman dan kondusif," ucapnya.
Suryanto menegaskan, walau demikian agar masyarakat tetap waspada, dan jangan panik. Kalaupun akan mengungsi untuk tetap hati-hati.
Kemudian kepada seluruh pejabat kecamatan dan desa telah diharapkan harus siaga.
"Untuk hari ini, absen tidak berlaku. Jadi, jika tidak sekolah tidak apa-apa," ucapnya.
Sebelumnya pada laman resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, gempa bumi besar berskala 8 skala richter (SR) pada kedalaman 10 kilometer (km) di Pantai Utara Cile atau 240 Barat laut Bombay India pada Rabu (2/4) pukul 06.46 WIB akan berdampak tsunami pada sejumlah pantai di Indonesia.
Peringatan dikeluarkan berdasarkan analisis penjalaran tsunami.
"BMKG telah menyampaikan peringatan dini tsunami tersebut kepada Posko BNPB," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Rabu (2/4).
Indonesia Tsunami Early Warning Center (InaTEWS) BMKG telah mengeluarkan peringatan dini tsunami yang akan melanda beberapa wilayah di Indonesia. Ada 115 lokasi di kabupaten/kota dari 19 provinsi di Indonesia yang berpotensi terjadi tsunami.
Sutopo menjelaskan, tinggi potensi tsunami diperkirakan 0 – 0,5 meter. Sedangkan waktu kedatangan tsunami pada Kamis (3/4) pukul 05.11 WIB hingga 19.44 WIB.
Dia juga mengungkapkan, status peringatan adalah WASPADA. Artinya Pemda Provinsi/Kabupaten/Kota yang berada pada status WASPADA diharap memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk menjauhi pantai dan tepian sungai di sekitar pantai.
"Waktu tiba gelombang dapat berbeda. Gelombang yang pertama bisa saja bukan yang terbesar," kata Sutopo.
Daerah di pesisir di Provinsi Papua seperti Kota Jayapura, Jayapura, Sarmi, Waropen, Biak Numfor, dan Supiori diperkirakan akan berpotensi terjadi tsunami pada pukul 05.11 hingga 05.51 WIB.
Demikian pula daerah lain seperti di Malut, Maluku, Papua Barat, Banten, Jatim, DIY, Jateng, Jabar, Lampung, NTB, NTT, Bali, Sulawesi dan Kaltim juga berpotensi tsunami dengan tinggi 0 – 0,5 meter dengan waktu bervariasi.
"Daerah-daerah yang berpotensi terkena tsunami dapat di akses di www.bnpb.go.id," kata Sutopo.
Kepala BNPB, Syamsul Maarif, telah memerintahkan agar peringatan dini tersebut disampaikan kepada masyarakat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). "Masyarakat diimbau tetap tenang dan selalu waspada," kata dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar