Minggu, 27 Oktober 2013

Pangandaran Gandeng BPKP untuk Tertib Administrasi




Pemerintah Kabupaten Pangandaran melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Jawa Barat. Hal itu dilakukan dalam rangka pendampingan pengembangan manajemen Pemerintah Kabupaten Pangandaran.
Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat Abi Rusman Tjokronolo mengharapkan, agar Kabupaten Pangandaran sebagai Daerah Otonom Baru (DOB) mendapatkan pendampingan. "Kita harapkan dengan adanya pendampingan dar BPKP, Kabupaten Pangandaran tidak akan ada masalah dalam kaitan pengelolaan keuangan negara dan keuangan daerah," jelasnya Minggu (27/10/2013).
Abi menjelaskan, dengan adanya pendampingan tersebut Kabupaten Pangandaran dapat tertib administrasi dan tertib dalam pengelolaan keuangan. "Jadi, dengan adanya pendampingan ini agar tidak ada hal yang tidak diinginkan," ucapnya.
Pendampingan sejak awal itu akan lebih bagus. Sebab, akan ada pemahaman dan pengertian dalam hal penertiban.
Dikatakan Abi, hal yang menjadi kendala bagi daerah hingga mendapatkan disclaimer adalah ketidaktahuan dalam penertiban. "Mereka tidak tahu persis kesesuaian data dan barang. Maka, kita harapkan dengan adanya pendampingan ini dapat tertib administrasi," jelasnya.
Sementara itu, Penjabat Bupati Kabupaten Pangandaran Endjang Naffandy menjelaskan penandatangan nota kesepahaman itu merupakan bagian dalam pembangunan daerah. "Kita harapkan tindak lanjut dari pelaksanaan MoU ini dapat menjadi pedoman semua unsur di Kabupaten Pangandaran. Kita menginginkan dan berupaya terus menerus meningkatkan pelaksanana pembangunan," katanya.
Endjang menyadari hingga kini masih ada keterbatasan dalam pelaksanaan roda pemerintahan. Namun, itu tidak menjadi alasan untuk mewujudkan cita-cita dari lahirnya DOB. Dalam hal pendampingan yang dilakukan oleh BPKP, Pemkab Pangandaran akan memaksimalkan dan mengoptimalkan dalam hal keuangan.
"Kita ingin ada pendampingan dari BPKP. Lalu kita akan lakukan pendampingan dalam rangka percepatan, akurasi dan dapat dipertanggungjawabkan," ucapnya. 

Disiapkan, 2 Juta Bibit Albasiah untuk Hijaukan Pangandaran



PANGANDARAN, (PRLM).- Pemerintah Kabupaten Pangandaran serius dalam rangka melestarikan dan menjaga lingkungan hidup. Berbagai upaya telah dirancang dan dilakukan.
Salah satu langkah yang kini dilakukan adalah penanaman pohon. Setidaknya akan ada 2.272.000 bibit pohon albasiah akan ditanam dan dibagikan kepada masyarakat Kabupaten Pangandaran.
Selain itu, upaya lainnya adalah normalisasi aliran sungai Citanduy, dan normalisasi abrasi di sepanjang Pantai Batukaras.
Pemerintah Kabupaten Pangandaran pun akan mensukseskan program Presiden Republik Indonesia pada 28 November mendatang. Yakni penanaman 1.000 pohon untuk penghijauan.
Kepala Dinas Dinas Kelautan, Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Pangandaran Adi Nugraha, menjelaskan saat ini Pemkab Pangandaran telah menyediakan 20.000 bibit pohon albasiah.
"Kami akan berikan kepada masyarakat. Nantinya diharapkan ditanam dilahan mereka masing-masing," ujarnya Sabtu (26/10/2013).

Sabtu, 26 Oktober 2013

MEMPERINGATI LAHIRNYA UU KABUPATEN PANGANDARAN




TAMU undangan menghadiri acara milangkala munggaran lahirnya Undang Undang Kabupaten Pangandaran, di Lapangan Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jumat (25/10/2013).

Hari ini, Jumat (25/10/2013), Kabupaten Pangandaran memperingati tepat satu tahun dikeluarkannya dan disahkannya Kabupaten Pangandaran menjadi Daerah Otonom Baru (DOB) oleh Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia (DPR RI). Pada 25 Oktober 2012 lalu.
Sesuai diatur di dalam Undang Undang Nomor 21 tahun 2012, Kabupaten Pangandaran resmi memisahkan diri dari kabupaten induk yaitu Kabupaten Ciamis.
Setelah disahkannya UU nomor 21 tahun 2013, pada tanggal 22 April 2013, Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono melalui Mentri Dalam Negeri Gamawan Fauzi melantik kepala daerah, dalam hal ini Penjabat Bupati yaitu Endjang Naffandy.
Upacara milangkala munggaran lahirnya Undang Undang Kabupaten Pangandaran dilaksanakan di Lapangan Kecamatan Parigi. Lebih dari 1.000 masyarakat Pangandaran, juga Pegawai Negeri Sipil (PNS), pelajar, pemuda, sesepuh, tokoh masyarakat dan unsur lainnya hadir, termasuk Presidium Pembentukan Kabupaten Pangandaran.
Sejumlah tamu undangan pun hadir. Dari unsur TNI, Polri, anggota DPRD Kabupaten Ciamis. Namun, dari Pemerintah Kabupaten Ciamis hanya diwakili oleh Asisten Daerah III (Asda III) Yoni Kuswardiono.

Kamis, 24 Oktober 2013

Dalam Acara Ulang Tahun UU DOB Pangandaran

diadakan Pergelaran Seni Tradisional dan Dandut Menghibur Masyarakat
Pelaksanaan acara milangkala munggaran lahirnya Undang Undang Daerah Otonom Baru (DOB) Kabupaten Pangandaran, di Lapangan Kecamatan Parigi, pada Jumat (25/10/2013) besok akan diramaikan dengan sederet rangkaian acara. Mulai dari pergelaran kesenian tradisional, dan helaran 10 kecamatan. Tidak hanya itu, kegiatan yang rangkaian acaranya telah berlangsung sejak Kamis (24/10/2013) hingga Minggu (27/10/2013) tersebut akan diisi dengan pergelaran wayang golek. Dan, yang paling dinanti-nantikan adalah penampilan penyanyi dangdut asal ibu kota yakni Dewi Persik.
Namun dari itu semua, ada penampilan kesenian tradisional yang diakui baru pertama kali. Yaitu Oraturium Galura Pangandaran. Kesenian itu akan tampil pada Jumat (25/10/2013) di Lapangan Upacara Parigi.
Didin Centreng sutradara dari karya seni tersebut, mengatakan nantinya kesenian itu didukung oleh 213 orang. Mereka terdiri dari dari caraka 150 orang, pangrawit 33 orang, dan tim artisrik 11 orang.“Durasinya sekitar 30 menit. Ini akan menjadi suguhan menarik bagi masyarakat Kabupaten Pangandaran dan orang yang menyaksikanya. Ini kreasi sendra tari kolosal pertama kali,” ucapnya, Kamis (24/10/2013).
Dikatakan Didin, kesenian tradisional tersebut mayoritas diperagakan oleh pelajar. Mereka adalah siswa SMA Negeri 1 Parigi, SMK Pasundan Cijulang, SMK Negeri 1 Cijulang, dan MA Jamanis.
Lebih lanjut dia mengatakan, Oratorium Galura Pangandaran merupakan gabungan kreasi seni baru. Yaitu dari gamelan pancaran surak.
Oratorium itu pun menceritakan tentang awal mula sejarah Pangandaran yang dahulunya masih hutan belantara dan lautan. Kemudian, dihubungkan dengan kerajaan Galuh Pakuan, kerahaan Pananjung.
“Seni ini pun digabungkan dengan ronggeng gunung yang menjadi kesenian tradisional Pangandaran. Lalu ada juga wangsit lahirnya Kabupaten Pangandaran,” jelanya.
Pesan lain yang ingin disampaikan pada kesenian itu adalah harapan dan cita-cita mulia dari terbentuknya Kabupaten Pangandaran.
Sementara itu, Kepala Bagian Umum Kabupaten Pangandaran Dani Hamdani mengatakan, pada Kamis (24/10/2013) telah dilaksanakan perlombaan kreasi seni islam. Lalu ada istigasah dan tabligh akbar. ”Pada hari Sabtu tanggal 26 Oktober, akan dilaksanakan pasanggiri raksukan tradisional tingkat SD, SLTP, dan SLTA di Pangandaran,” ucapnya.
Kemudian rangkaian acara lainnya adalah aka nada kuliner tradisional khas Pangandaran, di Pangandaran. Kemudian, gowes wisata di Parigi. Serta pada malam harinya di Parigi aka nada pagelaran wayang golek. Serta pada Minggu (27/10/2013) rangkaian acara akan ditutup oleh acara sepeda santai di Parigi, dan lomba catur di Pangandaran.
Penjabat Bupati Kabupaten Pangandaran Endjang Naffandy mengajak kepada seluruh masyarkat khususnya warga Kabupaten Pangandaran untuk hadir dan mensukseskan acara milangkala tersebut. “Mari kita sukseskan. Pada pelaksanaannya nanti akan ada sejumlah kegiatan kesenian yang khas Kabupaten Pangandaran,” ujarnya.

Senin, 21 Oktober 2013

Bupati Pangandaran Kenalkan Batik Pangandaran




Pejabat Bupati Kabupaten Pangandaran Endjang Naffandy menunjukkan batik Kabupaten Pangandaran yang dia desain dan ciptakan sendiri di rumah dinasnya, di Jalan Raya Parigi Timur, Desa Karangbenda, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran,

Dikatakan Endjang Naffandy "untuk penggunaannya bisa kondisional tujuannya agar menjadi motivasi bagi masyarakat Pangandaran untuk ikut berkreasi dan berinovasi secara nyata degan hasil karya tentang batik khas Pangandaran agar nantinya menjadi pakaian khas bahkan bisa dipakai secara formal untuk semua pejabat dan masyarakat kabupaten pangandaran dan menjadi ciri khas yang berbeda degan produk-produk daerah lain".

"Adapun macam-macam design atau motifnya silahkan mencari variasi sendiri itu akan lebih bagus,sementara untuk motif yang sekarang saya buat yakni, ada motif dan gambar pohon kelapa, rumput laut, ombak. Kemudian, ikan, udang, cumi, dan siput" jelas Endjang.

Kamis, 17 Oktober 2013

Sebanyak 1.995 Siswa RA Ikuti Manasik Haji Kamis,





SISWA dari Raudhatul Athfal (RA) yang ada di 10 kecamatan di Kabupaten Pangandaran sedang mengikuti peragaan manasik haji anak, di Lapangan Merdeka, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Kamis (17/10/2013). Kegiatan itu melibatkan sebanyak 1.995 siswa dari 110 RA.

Sebanyak 1.995 siswa dari 110 Raudhatul Athfal (RA) yang ada di 10 kecamatan di Kabupaten Pangandaran mengikuti peragaan manasik haji anak, Kamis (17/10/2013) di Lapangan Merdeka, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran.
Ketua Panitia acara, Siti Syifa mengatakan bahwa manasik haji anak itu sama seperti yang dilakukan oleh mereka yang hendak menunaikan ibadah haji. "Ini memotivasi murid agar nantinya dapat dan ingin menunaikan ibadah haji," ucapnya.
Penjabat Bupati Kabupaten Pangandaran Endjang Naffandy yang membuka acara tersebut menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan oleh Ikatan Guru Rudhatul Atfhal (IGRA).
"Bimbingan ibadah ini bagus, sesuai rukun iman yang kelima. Jadi, pendidikan ibadah haji bagi anak sejak kecil itu baik," ucapnya.