Selasa, 01 Maret 2016

JALAN TOL CILEUNYI-GARUT-TASIK SEGERA DIBANGUN

PROVINSI JAWA BARAT SEGERA LS TRASE UNTUK JALAN TOL CILEUNYI-GARUT-TASIK


Tol Cileunyi-Garut-Tasik, Jabar Segera Lelang FS Trase
Ilustrasi jalan tol Antarafoto.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat segera menggelar studi kelayakan atau feasibility study (FS) jalan Tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya (Cigatas) pada Maret mendatang.
Kepala Dinas Bina Marga Jabar M Guntoro mengatakan lelang akan segera dilakukan mengingat pemerintah sudah menunjukan keseriusannya dalam proyek tersebut. Dalam waktu dekat sebelum lelang digelar pihaknya terlebih dahulu berkoordinasi dengan Dirjen Bina Marga Kementerian PU Pera. “Baru akan mulai lelang, targetnya Juni beres,” katanya, Senin (22/2/2016).
Jika lelang sudah mendapatkan pemenang, FS akan menggali peluang tiga trase Tol Cigatas yang sudah ditetapkan mulai dari Cileunyi-Limbangan (Garut)-Malangbong-Ciawi-Rajapolah (Tasikmalaya). Adapun jumlah pintu keluarnya sebanyak sembilan pintu dengan total panjang 70 kilometer. “Ada trase yang exit tol-nya banyak, ini dipilih agar ada bangkitan ekonomi di daerah pintu tol,” ujarnya.
Jika Juni FS sudah rampung, maka pihaknya tinggal menyerahkan pada Dirjen Bina Marga dan Badan Penyelenggara Jalan Tol (BPJT) untuk selanjutnya digelar lelang investasi. Guntoro meyakini penggarapan FS akan mempercepat embrio pembangunan jalan tol tersebut.
Tol Cigatas sendiri resmi menggantikan nama Tol Cileunyi-Tasikmalaya (Citas) karena mengakomodir permintaan Pemkab Garut. Menurutnya Bupati Garut meminta karena jalan tol tersebut juga melintas wilayahnya maka harus ada pencantuman nama. “Jadi sekarang sudah tidak Citas lagi tapi Cigatas,” paparnya.
Pihaknya menargetkan pembebasan lahan akan dilakukan mulai tahun depan. Hal ini sebagai salah satu bentuk komitmen kuat dari Pemprov untuk mempercepat pembangunan tol di wilayah Priangan tersebut.
"Tahun depan harus ada pembebasan lahan, mau di hulu atau hilir itu tidak menjadi masalah," bebernya.
Di tempat yang sama Sekda Jabar Iwa Karniwa mengatakan pemerintah lewat Dirjen Bina Marga sudah meminta agar Pemprov mempercepat penyusunan FS karena minat investor swasta terhadap proyek tersebut tinggi. “Lalu lintasnya ramai, diperkirakan dalam 10 tahun juga sudah balik , karena itu peminatnya banyak,” ujarnya.
Percepatan yang dilakukan Pemprov Jabar menurutnya bisa dilakukan karena sudah belajar banyak dari proses pembangunan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu). Menurutnya panjang jalan tol ini masih sekitar 70 kilometer dengan nilai investasi hitungan awal Rp12 triliun. “Nanti dari Tasikmalaya ada pengembangan lagi ke Banjar hingga Pangandaran. Investasinya akan dihitung lebih akurat oleh FS,” katanya.
Pihaknya sudah menyelesaikan pra-studi kelayakan rencana pembangunan tol Cileunyi-Tasikmalaya ini sehingga Pemprov Jabar bisa melanjutkan studi kelayakan tol ini pada awal tahun ini agar bisa dimasukkan dalam jaringan jalan tol nasional.
Tol Cigatas nantinya terhubung dengan langsung ke Jalan Tol di Jawa Tengah. Ini bagian dari konsep konektivitas."Akan ada pertemuan dengan tol lain, nanti nyambung ke Jawa Tengah," pungkasnya.
 Sumber Bisnis.com

Sabtu, 27 Februari 2016

PANTAI KARANG NINI PANGANDARAN

Pantai Karang Nini
Pantai Karang Nini
Objek wisata ini terletak di Desa Emplak, Kecamatan Kalipucang ± 83 km dari kota Ciamis ke arah Selatan. Sepanjang jalan dari pintu gerbang ke lokasi, akan Anda nikmati kesejukan hutan jati dengan irama alam liarnya. Bukan itu saja, pada beberapa bagian jalan ini akan dihidangkan panorama pantai di kejauhan dengan latar belakang Sagara Anakan. Sungguh sebuah pemandangan yang tak terlupakan apabila Anda datang pada saat cuaca cerah. Sebelum mencapai pantai Anda pun akan menjumpai Pondok Wisata yang dikelola oleh Perhutani Kabupaten Ciamis.
Anda beberapa tipe yang dapat Anda pilih. Dengan tarif/malam yang bersaing Anda dapat bersantai bersama keluaga menikmati suasana alam yang tenang dengan panorama pantai yang menakjubkan.

Di pantai ini terhampar batu-batu karang yang salah satunya menyerupai seorang nenek (nini dalam bahasa Sunda) yang sedang menunggu si kakek, sehingga tempat ini dinamakan Pantai Karangnini.
Wana Wisata Karangnini adalah obyek wisata alam yang merupakan perpaduan hutan dan pantai. Hamparan hutan Jati dan rimba yang lebat bertaut dengan lautan lepas, ditingkah debur ombak dan berujung di langit biru lazuardi yang membentuk garis horizon di kejauhan, merupakan pesona alam yang menyimpan misteri kebesaran dan keagungan Tuhan.
Dari silhuet mentari di ufuk timur, membayang pulau Nusa Kambangan dan teluk Pananjung di selatan, serta kelokan jalan kereta api peninggalan Belanda yang menghilang di ujung terowongan.
Kenangan tempo doeloe menerawang dalam lamunan sepur yang sarat muatan, terengah merengkuh tanjakan dan hilang di kelok jalan, menyisakan bunyi raungan keletihan.

Semua keindahan itu dapat dinikmati melalui fasilitas:
  • Lima pondok wisata berarsitektur tradisional Sunda dengan kapasitas rata-rata tiga kamar
  • Saung pertemuan Bale Rancage
  • Menara pandang dilengkapi teropong
  • Beberapa shelter untuk rileks memandang laut lepas
  • Joging track
  • Hidangan makan malam ikan bakar
  • Tempat Parkir yang luas dan aman
  • Tempat bermain anak-anak
  • Camping ground kapasitas 300 orang
Joging melalui jalan setapak bisa dilakukan sambil menikmati berbagai jenis flora dan fauna yang hidup di hutan sekitar, seperti Jati (Tectona Grandis), Mahoni (Sweitenia Mahagoni), Angsana (Pterocarpus Indicus Willd), Ketapang (Terminalia Catappa), Keben (Baringtonia Asiatica), Johar (Casia Siamea) dan jenis-jenis lainnya

Sedangkan fauna seperti Musang (Paradoxorus Hermaproditus), Tupai (Callosiorus Notatus), Kera (Presbytis Cristata).

Wana Wisata Karangnini yang dikelola Perum Perhutani, berada pada jalur wisata Ciamis-Pangandaran. Jarak dari Bandung sekitar 200 km atau 80 km dari kota manis Ciamis, 10 km sebelum Pantai Pangandaran. Karangnini dapat dicapai dengan kendaraan umum atau pribadi, masuk sekitar 2 km, tersembunyi dari kebisingan dan menghadap laut lepas Samudra Indonesia.
Ketinggian dari muka laut sekitar 100 meter. dengan suhu 24 - 30 Derajat Celcius dan kelembaban udara rata-rata 85%.

Selain keindahan alam dapat dinikmati pula obyek-obyek kunjungan lainnya:
  • Makam Cikabuyutan dan mata air Sumur Tujuh yang dipercaya dapat membuat orang awet muda dan mampu menyembuhkan berbagai pernyakit
  • Beberapa goa keramat, seperti Goa Dompet, Goa Panjang, Goa Parat dan Goa Pendek, yang masing-masing m miliki ciri khas dan kisah yang berbeda. Konon Gua Panjang merupakan jalan tembus menuju Kasunanan Cirebon.
  • Makam Eyang Anggasinga Wencana dan Mahapatih Bagaspati
  • Aquarium alam di muara Cipangbokongan, dimana saat air laut surut, kita dapat menikmati berbagai jenis ikat hias yang terjebak di relung-relung terumbu karang.
  • Meneropong pulau Nusa Kambangan di sebelah timur dan cagar alam Pananjung di sebelah selatan, dari menara pandang.

BUPATI PERTAMA KABUPATEN PANGANDARAN SIAP MEMBANGUN PANGANDARAN



Bupati Pertama Kabupaten Pangandaran Siap Membangun Pangandaran
photo by, humas setda pangandaran
  
Bupati dan wakil bupati terpilih H. Jeje Wiradinata dan H. Adang Hadari usai resmi dilantik menjadi Bupati dan wakil bupati definitif Kabupaten Pangandaran yang pertama pada Rabu (17/02) yang lalu, dan telah di lakukan euforia penyambutan dengan digelarnya pesta rakyat warga Pangandaran, kini saatnya melangkah kepada tahapan berikutnya.

Setelah menjabat sebagai Bupati Kabupaten Pangandaran yang pertama setelah beberapa periode Pangandaran di pimpin oleh penjabat Bupati Sementara dalam periode pertama dan kedua di pimpin oleh Bpk. Enjang Naffandi, dan guna mengawal pemilukada dan memimpin Pangandaran untuk sementara di periode ke tiga di pimpin oleh Bpk. Daud Achmad, beliau memimpin hingga Kabupaten Pangandaran memiliki bupati definitif. Acara sertah terima jabatan (Sertijab) pun di gelar oleh Bupati dan Wakil Bupati terpilih dengan di failitasi oleh Setda Kabupaten Pangandaran, acara sertijab telah di gelar pada hari Jumat (19/02) dengan dihadiri oleh  Anggota DPRD Pangandaran, jajaran SKPD, Kapolres, Dandim, Kejaksaan, serta sejumlah tamu undangan.

Dalam kesempatan tersebut tak luput ucapan terima kasih kepada Penjabat Bupati sementara yang terakhir yaitu Bpk. Daud Achmad dengan beberapa tanda mata dari Kabupaten Pangandaran menyertai. Serta Sambutan atau pidato pertama Bupati terpilihpun menyampaikan hal yang sama serta menyatakan bahwa euforia telah usai dan saatnya untuk bekerja, siap mengemban amanah warga, dan menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada semua pihak sekaligus mengajak semua pihak untuk bersatu membangun Kabupaten Pangandaran ke arah yang lebih baik lagi.

 Sebelum di laksanakanya serah terima jabatan dari penjabat Bupati sementara kepad Bupati dan wakil Bupati terpilih, H. Jeje Wiradinata sempat bersilaturahmi dengan pegawai lingkungan setda Pangandaran, hal itu menandakan juga sebagai hari pertama bupati menempati kantor Bupati yang terletak di seberang lapang Parigi Pangandaran. 

Jumat, 19 Februari 2016

MASYARAKAT PANGANDARAN MENYAMBUT KEDATANGAN BUPATINYA, SETELAH DILANTIK GUBERNUR JAWA BARAT




Bupati- Wakil Bupati Pangandaran, H. Jeje Wiradinata- H. Adang Hadari sat mendapat sambutan meriah dari masyarakat Kabupaten Pangandaran, di perbatasan Pangandaran- Ciamis atau tepatnya di Desa Pasirgeulis, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran Kamis (18/02/2016) siang.

Usai dilantik di Bandung, Bupati- Wakil Bupati Pangandaran, H. Jeje Wiradinata- H. Adang Hadari mendapat sambutan meriah bak seorang raja dari masyarakat Kabupaten Pangandaran, Kamis (18/02/2016) siang. Saat berada di perbatasan Pangandaran- Ciamis atau tepatnya di Desa Pasirgeulis, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jeje dan Adang langsung disambut oleh tarian adat. Di tempat itu pun, Jeje dan Adang langsung melakukan sujud syukur.
Usai prosesi adat dan sujud syukur di perbatasan, Jeje dan Adang langsung diarak oleh ribuan massa menuju Pangandaran dan berakhir di ujung tol Boulevard Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran.
Ketua DPRD Pangandaran mewakili masyarakat Pangandaran Iwan M Ridwan, mengatakan, sujud syukur yang dilakukan Jeje-Adang sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT bahwa keduanya merupakan bupati dan wakil bupati Pangandaran pertama dalam sejarah berdirinya Kabupaten Pangandaran.
“Saat menginjakan kaki di tanah Kabupaten Pangandaran, Pak Jeje dan Pak Adang mengapresiasikan rasa syukurnya dengan melakukan sujud syukur,” jelasnya.
Sementara itu, setelah tiba di lapangan bauleverd Pangandaran, Jeje dan Adang langsung melakukan doa Istighosah dengan para ulama dan kiyai se Kab Pangandaran. (Sumber dari HR-Online).

PANGANDARAN TELAH MEMILIKI BUPATI PERTAMA




Bupati Pangandaran terpilih H. Jeje Wiradinata dan wakil bupatinya H. Adang Hadari resmi di lantik hari ini (17/02) di Bandung, acara pelantikan dihadiri ratusan masa pendukung yang datang dari sekitaran kabupaten Pangandaran yang hendak menyaksikan langsung prosesi pelantikan tersebut.

Usai pelantikan recananya Bupati dan wakil bupati terpilih akan menuju Ciamis untuk menginap serta keesokan harinya akan menuju Pangandaran untuk prosesi penyambutan, mengingat momen tersebut merupakan sejarah baru bagi Pangandaran karena telah memiliki pemimpin atau Bupati dan wakil bupati definitif untuk pertama kalinya, acara penyambutan akan digelar secara meriah, dan pengawalan yang di sambut masa diperkirakan akan ada ribuan masa yang ikut menyambut.

Penyambutan kedatangan pemimpin Pangandaran untuk 5 tahun kedepan tersebut tengah di persiapkan, lokasi acara serta rangkaian acara telah di susun sedemikian rupa, rencananya nantinya begitu tiba di Pangandaran, Bupati dan Wakil bupati terpilih akan melakukan sujud syukur tanda syukur telah terpilihnya sebagai pemimpin di Kabupaten yang resmi sebagai daerah Otonom pariwisata. Gelar kesenian dan kekayaan kabupaten Pangandaran pun akan ditampilkan dan di gelar guna menyambut momen bahagia tersebut.

Kegiatan penyambutan akan terpusat di jalan Tol Boulevard Bulak Laut yang merupakan titik terramai untuk konsentrasi masa, seiring terpilihnya pemimpin baru Kabupaten Pangandaran, besar harapan warga agar pemimpin yang akan memimpin mereka 5 tahun ke depan dapat amanah menjalankan tugasnya serta mengakomodir seluruh kepentingan warga masyarakatnya. 


BUPATI PANGANDARAN DISAMBUT DENGAN PESTA RAKYAT




H. Jeje Wiradinata dan H. Adang Hadari (Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pangandaran 2016-2021)

Setelah melalui proses yang panjang, dan berakhir di pesta demokrasi pemilihan bupati dan wakil bupati serentak 9 Desember yang lalu, kini warga Pangandaran hanya tinggal menunggu detik-detik memiliki bupati definitif yang untuk pertama kalinya memimpin Kabupaten Pangandaran lima tahun ke depan yaitu untuk periode 2016-2021.



Pelantikan Bupati dan wakil bupati Pangandaran diselenggarakan di Gedung Sate Bandung, dan selanjutnya Bupati beserta wakilnya akan diarak menuju Kabupaten Pangandaran pada Kamis (18/02) pagi setelah malam sebelumnya diagendakan menginap terlebih dahulu di Pondok Pesantren H. Misbah di kecamatan Padaherang. Dan di Pangandaran tengah sibuk mempersiapkan penyambutan-penyambutan. Rencananya akan di gelar pesta rakyat yang terpusat di Lapang Boulevard Pantai Barat Pangandaran.



Pesta rakyat rencananya akan menggelar pesta seni dan budaya serta akan menghadirkan stand-stan berisi berbagai kekayaan khas Kabupaten Pangandaran dari mulai kuliner, kerajinan hingga seni dan budaya. Dan nantinya untuk sekolah-sekolah yang ada di pinggir jalan raya di himbau untuk turut serta menyambut dan menyemarakan kedatangan Bupati Pangandaran H. Jeje Wiradinata dan H. Adang Hadari tersebut.



Untuk urusan pengamanan Polres Ciamis akan mengerahkan kurang lebih sebanyak 339 personel untuk mengamankan penyambutan dan pesta rakyat tersebut, warga Pangandaran berharap dengan mempunyai Bupati yang definitif dapat mensejahterakan warga terutama dengan menepati janji-janji yang telah tertuang dalam visi misi Bupati dan wakil bupati pada waktu kampanye yang lalu. 


Sabtu, 23 Januari 2016

Rencanakan Bangun Perguruan Tinggi Negeri di Luar Bandung




TARGET PTN: Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyatakan bakal menambah beberapa perguruan tinggi negeri pada tahun 2016. Sebelumnya di 2014, Universitas Siliwangi (bawah) dari swasta menjadi PTN selain Universitas Karawang. Pangandaran menjadi prioritas karena miliki potensi besar dalam menarik mahasiswa, terutama di wilayah Ciamis, Banjar hingga Kuningan.

Tahun 2016. Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana membangun berbagai perguruan tinggi negeri di berbagai daerah. Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan, tahun depan targetkan penambahan empat perguruan tinggi negeri (PTN) di Jawa Barat.
’’Jika tahun 2014 skemanya adalah menegerikan swasta, maka tahun 2016 adalah pembuatan PTN di luar domisili yakni kampus PTN membuka kampus daerah di Jawa Barat dan nanti akan ada Unpad di luar yang akan dibangun di Pangandaran,” jelas Heryawan di Bandung kemarin.
Menurut dia, hal tersebut didasarkan pada tingginya dinamika kawasan tersebut. Di area Priangan Timur bagian selatan, kawasan teraktif dari sisi mobilisasi penduduk dan pembangunan adalah Pangandaran dan Pelabuhan Ratu. Hal ini tercermin dari makin tingginya daya tarik daerah tersebut kepada orang luar, terutama di bidang pariwisata. Apalagi, Pangandaran sekarang sudah menjadi daerah operasi baru atau kabupaten.
Heryawan menyebutkan, pihaknya berhasil menambah empat PTN pada 2014. Dengan rincian, dua universitas swasta diubah menjadi negeri, yakni Universitas Siliwangi Tasikmalaya dan Universitas Karawang. Kemudian mendirikan politeknik negeri di Kabupaten Subang dan Kabupaten Indramayu.
Selain akan mendirikan Cabang Unpad di Pangandaran, pihaknya juga berencana akan membuat tiga kampus cabang negeri baru, yaitu Institut Teknologi Bandung cabang Cirebon. Nanti kalau sudah besar dipisahkan jadi kampus tersendiri. Kampus ini dibangun di atas lahan 18 hektar.
Dua perguruan tinggi negeri lainnya, juga di luar domisili, yaitu ITB di Bekasi, yang akan dibangun di atas lahan 40 hektar, dan membangun Institut Pertanian Bogor di Sukabumi. ”Jadi keseluruhan nanti ada tujuh PTN baru, guna menyiapkan SDM Jabar yang makin berkompoten,” ucap Heryawan.
Selain PTN, Jabar juga telah menyiapkan SMK dan SMA negeri berbasis pesantren. Menurutnya, pembelajaran agama untuk penguatan nilai moral tidak harus berada di pesantren murni atau madrasah aliyah.
Heryawan berpendapat dengan dibangunnya SMK berbasis pesantren ini sebagai jawaban dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan di kecamatan yang masih belum memiliki sekolah negeri sehingga siswa diharapkan yang rumahnya di daerah terpencil bisa terpenuhi pendidikannya dnegan menginap.
Di tempat sama, Penjabat Bupati Pangandaran Daud Ahmad menuturkan, wilayahnya punya potensi besar dalam menarik mahasiswa, terutama di wilayah Ciamis, Pangandaran, Banjar, Kuningan, dan Tasikmalaya. ”Selama ini mereka kuliah di Unsil, Unsud Purwakarta, Unigal Ciamis juga Bandung. Kalau ada di Pangandaran, membuat mobilitas terpusat dan indeks pembangunan manusia Pangandaran dan sekitarnya akan naik,” ungkapnya.
Menurut Daud, pihaknya belum miliki lahan tersedia untuk kawasan kampus yang setidaknya mencapai minimal 20 hektar di kabupaten tersebut. Akan tetapi, karena lahan pemerintah pusat masih luas di kabupaten tersebut, maka potensi itu masih terbuka luas.
”Kami sangat senang jika bisa terealisasi terutama untuk jurusan agrobisnis yang sesuai karakter daerah yakni jurusan Maritim dan Pertanian,” tutup dia.



Pemerataan Pendidikan, Jabar Bangun Kampus di Pangandaran


Gubenur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan (Aher) menyampaikan bahwa salah satu langkah nyata dalam melakukan pemerataan Perguruan Tinggi (PT) di Jawa Barat ialah dengan pembangunan dua kampus negeri baru, yaitu Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya dan Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika).
“Tahun 2014 kita punya kampus negeri baru, yaitu Unsil dan Unsika. Sedang Unswagati di Cirebon yang masih dalam proses,” tutur Aher saat membuka acara pertemuan bersama Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), Kadarsah Suryadi di Rumah Dinas Gubernur, Gedung Pakuan Bandung, Jumat (20/3).
Menurut Aher, kesejahteraan masyarakat akan terbentuk dengan sendirinya ketika pemerataan pendidikan tercipta. Oleh karena itu, Aher menginginkan perguruan tinggi di Provinsi Jabar semakin diperbanyak. Tidak hanya berada di kota-kota besar, melainkan juga di daerah, seperti di Kabupaten Pangandaran. Salah satu perguruan tinggi yang sejalan dengan ide tersebut adalah ITB.
Selain itu, Aher pun memberi masukan agar pembentukan kampus di luar daerah turut dimotori oleh kampus-kampus berkualitas, seperti ITB dan Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung. Sehingga bisa terbentuk kampus-kampus daerah yang berkualitas seperti kampus di kota besar. “Kan kalau dari gajah, pasti lahir gajah,” ujar Aher.
Gagasan pembangunan PT di daerah mendapat apresiasi Rektor ITB, Kadarsah Suryadi. Menurutnya, pembentukan kampus di luar kota-kota besar merupakan komitmen pemerintah dalam meningkatkan angka partisipasi kasar. Hal ini perlu dilakukan, terlebih di era pembangunan infrastruktur, saat ini Indonesia masih kekurangan insinyur. Ide tersebut dinilai bisa mencegah penggunaan jasa tenaga asing.
“Kampus di luar domisili itu kan sebetulnya bagian dari komitmen pemerintah dalam meningkatkan angka partisipasi kasar. Dan itu sebetulnya kita kekurangan tenaga insinyur. Apalagi sekarang banyak infrastruktur yang dibangun. Kalau sampai kita kekurangan insinyur, sedangkan infastruktur banyak dibangun, resikonya pihak asing yang akan masuk. Nah, supaya negara bisa memenuhi kebutuhan tenaga insinyur, maka angka partisipasi kasar inilah yang harus kita tingkatkan. Soal pemerataan kampus pendidikan pun jangan sampai dibangun di kota besar saja, supaya kawan-kawan kita yang areanya jauh dari kota besarpun mendapatkan pendidikan yang sama dengan yang di kota,” tutur Kadarsah.
Kadarsah menambahkan dari perencanaan pembangunan PT, salah satu target pendirian kampus domisili akan dibangun di Kabupaten Pangandaran dengan tujuan meningkatkan aspek kemaritimannya. “Kita sebetulnya masih punya beberapa pemikiran, tetapi Pak Gubernur mengopsikan agar dibangun kampus di Pangandaran, dengan alasan kemaritiman,” tutup Kadarsah. 

Wacana Pangandaran Mendirikan Universitas


Wacana akan kebutuhan ruang pendidikan terutama jenjang akademi dan bertaraf universitas, sudah bergulir jauh sebelum terbentuknya Pangandaran sebagai Daerah Otonimi Baru dan terbentuk sebagai Kabupaten pariwisata yaitu Kabupaten Pangandaran. Wacana tersebut rupanya sudah sampai dalam tahapan yang lebih serius mengingat pada (22/01) lalu, Penasehat Yayasan Pendidikan Pangandaran (YPP) H.Danny Setiawan yang juga mantan Gubernur Jawa Barat dan Tjatja Kuswara mantan Plt Bupati Bandung Barat serta jajaran pengurus Universitas Pangandaran (Unipan) Yayasan Pendidikan Pangandaran (YPP) bersilaturahmi dengan Pj. Bupati Pangandaran H. Endjang Naffandy.
Memang sudah waktunya pangandaran membangun daerahnya sendiri mulai dari Pendidikan dan unit-unit lainnya untuk mengembangkan dan mensejahterakan rakyatnya.

Dalam pertemuan tersebut, Selain silaturahmi, agenda tersebut sekaligus menyampaikan kabar baik yakni izin dari Dikti untuk pendirian Unipan segera terbit sehingga dalam waktu dekat ini Unipan segera terbentuk. “Agenda lainnya, kami berharap dukungan dan dorongan dari Pak Bupati demi kelancaran pendirian Unipan,”ujar Ketua YPP Unipan, Hadi Sudarmo. Sementara mantan Gubernur Jabar, H. Dani Setiawan mengatakan, pertemuan ini hanya sebatas silaturahmi dengan Pj Bupati Endjang Naffandy, sehubungan dengan adanya proses pendirian YPP Unipan yang melibatkan dirinya sebagai Dewan Penasehat di yayasan tersebut. Ia pun berharap dukungan dan dorongan dari pemerintah daerah Kabupaten Pangandaran. Di tempat sama, Endjang mengaku mendukung pengembangan pendidikan di Kabupaten Pangandaran, namun mengingat APBD yang masih sangat minim, untuk saat ini belum bisa membantu dalam hal anggaran tukasnya.

Menanti Berdirinya Universitas Pangandaran




Wacana akan kebutuhan ruang pendidikan terutama jenjang akademi dan bertaraf universitas, sudah bergulir jauh sebelum terbentuknya Pangandaran sebagai Daerah Otonimi Baru dan terbentuk sebagai Kabupaten pariwisata yaitu Kabupaten Pangandaran. Wacana tersebut rupanya sudah sampai dalam tahapan yang lebih serius mengingat pada (22/01) lalu, Penasehat Yayasan Pendidikan Pangandaran (YPP) H.Danny Setiawan yang juga mantan Gubernur Jawa Barat dan Tjatja Kuswara mantan Plt Bupati Bandung Barat serta jajaran pengurus Universitas Pangandaran (Unipan) Yayasan Pendidikan Pangandaran (YPP) bersilaturahmi dengan Pj. Bupati Pangandaran H. Endjang Naffandy.
Dalam pertemuan tersebut, Selain silaturahmi, agenda tersebut sekaligus menyampaikan kabar baik yakni izin dari Dikti untuk pendirian Unipan segera terbit sehingga dalam waktu dekat ini Unipan segera terbentuk. “Agenda lainnya, kami berharap dukungan dan dorongan dari Pak Bupati demi kelancaran pendirian Unipan,”ujar Ketua YPP Unipan, Hadi Sudarmo. Sementara mantan Gubernur Jabar, H. Dani Setiawan mengatakan, pertemuan ini hanya sebatas silaturahmi dengan Pj Bupati Endjang Naffandy, sehubungan dengan adanya proses pendirian YPP Unipan yang melibatkan dirinya sebagai Dewan Penasehat di yayasan tersebut. Ia pun berharap dukungan dan dorongan dari pemerintah daerah Kabupaten Pangandaran. Di tempat sama, Endjang mengaku mendukung pengembangan pendidikan di Kabupaten Pangandaran, namun mengingat APBD yang masih sangat minim, untuk saat ini belum bisa membantu dalam hal anggaran tukasnya.
Nantinya dengan terbentuknya sebuah universitas di Pangandaran akan dapat mencerdaskan terutama warga dan anak-anak muda Pangandaran, yang notabene selama ini anak-anak berprestasi Pangandaran, melanjutkan jenjang pendidikanya di luar Pangandaran dan universitas terdekat yaitu Universitas Galuh Ciamis, dan tak sedikit pula yang mencari gelar sarjana di Jogjakarta, Bandung atau bahkan sampai Jakarta. Nantinya penyelenggaraan kegiatan berjenjang universitas dapat di langsungkan di Pangandaran dan sumber daya manusia dapat terserap guna kemajuan kabupaten Pangandaran tentunya.