Senin, 25 Februari 2013

Proyek Jalan Pangandaran-Sukabumi Rp 1 Triliun Terkendala Pembebasan Lahan

Minggu, 24 Februari 2013 16:57 WIB
Proyek Jalan Pangandaran-Sukabumi Rp 1 Triliun Terkendala Pembebasan Lahan
Pangandaran, myPangandaran.com - Pemerintah pusat terus berupaya untuk bisa menyelesaikan pembangunan jalan lintas Pantai Selatan Jawa Barat (Jabar) Selatan yang saat ini masih terkendala pembebasan lahan. Pembangunan jalan yang menghubungkan Pangandaran hingga perbatasan Sukabumi Jawa Barat itu menelan dana hingga Rp 1 triliun. Seperti dikutip myPangandaran dari DetikFinance, Kepala Balai Jalan Nasional IV Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Bambang Hartadi mengatakan, saat ini pembangunan jalan tersebut masih terkendala pembebasan lahan.
"Kendala pembebasan lahan, ini selalu menjadi kendala karena kan berkaitan dengan Pemprov Jabar. Sampai saat ini belum ada pembicaraan soal itu," kata Bambang saat dihubungi  di Jakarta, Minggu (24/2/13).
Ia mengatakan saat ini pembangunan jalan lintas selatan Jabar masih dalam proses tender, rencananya awal Maret 2013 pemenang tender akan diumumkan. Jika kontrak sudah diteken, pembangunan jalan Jabar Selatan akan mulai dilakukan, sehingga tahun ini pembangunan akan selesai.
"Saat ini sedang proses tender, yang mengikuti lelang semua kontraktor yang kompeten di bidangnya, saya lupa berapa yang ikut, ada beberapa paket. Begitu teken kontrak, pembangunan langsung dimulai," kata Bambang.
Selama ini jalan Pantai Utara (Pantura) Jawa lebih dikenal masyarakat daripada jalan pantai selatan khususnya di Jawa Barat (Jabar). Kondisi jalan di jalur ini relatif buruk, sehingga akan diperbaiki secara bertahap oleh pemerintah pusat. Kondisi jalan di kawasan selatan Jawa Barat paling parah dibandingkan di kawasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.

sumber dari : www.myPangandaran.com
 

Presidium Pemekaran Gelar Lomba Pembuatan Logo Kabupaten Pangandaran


Presidium Pemekaran Gelar Lomba Pembuatan Logo Kabupaten Pangandaran
Pangandaran, myPangandaran.com - Sebagai tahapan yang harus ditempuh dalam mempersiapkan pemerintahan mandiri setelah disahkan menjadi kabupaten beberapa waktu yang lalu, Presidium pemekaran Pangandaran menggelar lomba pembuatan Logo Kabupaten Pangandaran. Informasi yang diterima myPangandaran dari sekretaris Pemekaran Pangandaran, Andis Sose bahwa lomba ini akan digelar mulai 11 Februari hingga 25 Maret 2013.

Adapun informasi selengkapnya tentang lomba ini seperti dibawah ini:

Waktu Pelaksanaan : 11 Februari - 25 Maret 2013
Pengumuman Lomba : 30 Maret 2013
Ketentuan logo Kabupaten Pangandaran harus dapat memuat:

1. Lambang Pancasila
2. Deklarasi Presidium Tanggal 17 Juli 2007
3.Tanggal Kelahiran Kabupaten Pangandaran 25 Oktober 2012 sesuai dengan UU No.21 Tahun .2012
4. Senjata pusaka Kujang
5. Potensi Daerah
6. Penjabaran/makna LOGO secara rinci
7. Moto ’NGUNIANG MAPAG BALEBAT’

Materi lomba berupa hardcopy logo dan keterangan dari logo dapat dikirimkan ke upk/ppk kantor Kecamatan Pangandaran atau untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi nomor-nomor berikut  081322255845, 081323011313, 081323782788,081321848434, 089605517472 
 
sumber dari : www.myPangandaran.com
 
 
 

SHELTER RAKSASA AKAN DIBANGUN DI KECAMATAN PANGANDARAN DAN CIMERAK

Kamis, 14 Februari 2013
Dua Shelter Raksasa Akan di bangun di DOB Pangandaran
Dua shelter berukuran besar yang mampu menampung hingga 3.000 orang bakal dibangun di wilayah Kecamatan Pangandaran dan Cimerak Daerah Otonom Baru (DOB) Pangandaran.Fasilitas tempat perlindungan tersebut dipersiapkan untuk menampung warga, jika sewaktu-waktu terjadi gelombang pasang tsunami atau lainnya. "Pembangunan dua shelter tersebut bakal dimulai tahun 2013. Selain di Pangandaran, bangunan serupa juga didirikan di Kecamatan Cimerak. Shelter tersebut untuk menampung atau menyelamatkan warga warga apabila sewaktu-waktu terjadi gelombang pasang tsunami yang dapat membahayakan masyarakat," tutur Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis Dicky Erwin Juliady, Rabu (13/2).
Dia mengungkapkan dibangunnya fasilitas tersebut erat kaitannya dengan yupaya untuk mengantisipasi jatuhnya korban, berkenaan dengan kondisi alam Ciamis yang secara nasional termasuk dalam urutan nomor 22 untuk ancaman tsunami. Sedangkan Provinsi Jawa Barat menduduki urutan ke 8 tsunami.
"Tsunami yang pernah terjadi di Pangandaran merupakan urutan ketiga setelah Aceh dan Sika di Nusa Tenggara Timur. Shelter yang saat ini masih dalam tahap perencanaan tersebut nantinya bakal mampu menampung sekitar 3.000 jiwa. Hal tersebut juga sudah kami sosialisasikan kepada masyarakat," tuturnya.
Shelter yang dibangun di kawasan pantai barat Pangandaran, menelan anggaran sebesar Rp 8 miliar. Lokasi fasilitas tersebut tersebut berada di sekitar bekas Pasar Seni yang hancur akibat diterjang gelombang pasang Tsunami Pangandaran 12 Juli 2006. Sedangkan shleter di wilayah Cimerak, lokasinya berada tidak jauh dari pantai, dengan anggaran sebesar Rp 5 miliar.
Untuk bagian bawah shelter, Dicky menjelaskan saat ini tengah digagas berbagai alternatif pemanfaatannya. Salah satunya adalah menjadikan bagian bawah bangunan tersebut sebagai tempat kegiatan sosial serta penampungan PKL.
"Dengan demikian sekaligus dilakukan penataan terhadap PKL. Hanya saja hal tersebut masih belum final, sebab masih bermunculan ide lain memanfaatkan lokasi tersebut," jelasnya.
Berkenaan dengan penanggulangan bencana, Kepala BPBD Kabupaten Ciamis Dicky mengatakan bahwa untuk lebih meningkatkan kesiapsiagaan dengan mengintensifkan sosialisasi.
Sasaran kegiatan tersebeut di antaranya Taruna Siaga Bencana (Tagana), SAR Panthera, Asosiasi Petugas Penghulu, Perempuan Tanggap Bencana, PMI, Rapi, Orari dan lainnya.
Kegiatan tersebut sekaligus merupakan tindak lanjut adanya pernyataan Gubernur Jawa Barat mengenai penetapan Siaga Darurat Banjir dan Longsor yang berlangsung mulai 17 Januari - 17 April 2013.
"Keterlibatan amil menjadi relawan itu memang hal yang baru. Keberadaan amil juga sangat penting, khususnya untuk penanganan korban jiwa yang tidak bisa ditangani oleh sembarang orang. kami terus mengingatkan serta menggelorakan semangat dan komiten relawan yang bersifat kemanusiaan," jelasnya
Pada bagian lain dia mengungkapkan, sejak awal bulan Januari hingga 1 Februari 2013 di wilayah tatar Galuh Ciamis tercatat 57 kejadian bencana. Terdiri 23 kali tanah longsor, banjir 9 kali, kebakaran 11 kali dan 14 angin puting beliung. Bencana tersebut mengenai 599 KK terdiri 1.893 jiwa, dengan kerugian material sekitar Rp 2,193 miliar.
"Kejadian terakhir adalah angin puting beliung hari Rabu (6/2) di wilayah Kecamatan Pamarican, belasan rumah rusak akibat tertimpa pohon tumbang," tuturnya.  
Sumber PikiranRakyat, photo ilustrasi

KANTOR BUPATI PANGANDARAN DIPASTIKAN DI PARIGI

CIAMIS,(PRLM).- Kantor Kecamatan Parigi dipastikan bakal menjadi Kantor Bupati Daerah Otonom Baru (DOB) Pangandaran. Sebelumnya muncul wacana kantor pusat pemerintahan tersebut berada di kantor Kecamatan Cijulang.
"Setelah dilakukan berbagai pertimbangan, diputuskan Kantor Bupati Pangandaran berada di Kantor Kecamatan Parigi. Sebelumnya memang sempat muncul wacana di Cijulang, akan tetapi tetap diputuskan di Parigi," tutur Bupati Ciamis Engkon Komara, Minggu (24/2).
Dia mengungkapkan untuk sepuluh kantor dinas serta dua badan, ditempat di dibeberapa tempat seperti di Parigi, dan Pangandaran. Terpisahnya perkantoran tersebut, lanjut Engkon, disebabkan karena keterbatasan gedung dan bangunan lain yang cukup representatif.
"Memang banyak kelengkapan yang harus dipenuhi atau dilengkapi seperti mebelair, termasuk sarana komunikasi dan lainnya. Prinsipnya kami sepakat dengan apa yang menjadi harapan warga Pangandaran," katanya.
Lebih lanjut Bupati Ciamis mengungkapkan diperkirakan penyerahan UU tentang pembentukan DOB Pangandaran dilaksanakan pada Bulan April mendatang. Selain penyerahan, sekaligus dengan peresmian serta pelantikan bupati.
"Untuk saat ini Gubernur Jabar tentu sedang sibuk mengurusi pemilihan. Jadi kami perhitungkan Bulan april sudah selesai," tambah Engkon Komara.
Sementara itu Asisten Daerah (Asda) 1 Setda Ciamis Durachman didampingi Asda 2 Soekiman mengatakan bahwa secara prinsip lokasi yang bakal dijadikan sebagai perkantoran DOB Pangandaran sudah selesai. Hanya saja, masih ada beberapa kebutuhan yang harus dibenahi, seperti kelengakapan alat perkantoran dan lainnya.
"Dengan demikian nantinya perkantoran tersebut juga tidak menganggu kegiatan di kantor tersebut. Semaunya harus tetap berjalan maksimal. kami terus berupaya maksimal hal tersebut dapat segera diselesaikan," ujarnya.
Dia menambahkan beberapa kantor yang nantinya berada di Kecamatan Pangandaran, di antaranya Kantor Dinas Pariwisata, Kantor Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Daerah, Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
"Ada beberapa gedung yang tampaknya cukup memadai untuk kantor dinas. Sebelum dipakai, tentunya harus diperbnaiki atau dilengkapi," tuturnya.
Berkenaan dengan tersebarnya perkantoran, Soekiman mengatakan ada beberapa pertimbangan. Selain terbatasanya fasilitas di satu kecamatan, juga sekaligus untuk pemerataan atau mekarkan daerah.
"Jika perkantoran tersebar tentunya dapat memicu daerah sekitar menjadi lebih berkembang. Memang ada sedikit kelemahan dalam hal koordinasi dan komuni8kasi. Akan tetapi hal itu tentunya juga bisa diimbangi dengan kelengkapan sarana komunikasi yang lebih baik," tambah Soekiman.
Ia juga mengungkapkan pada saat dilakukan pembahasan terdapat tiga kecamatan yang bakal dijadikan sebagai pusat pemerintahan, yakni Kecamatan Pangandaran, Parigi dan Cijulang.
Sebelumnya Berdasarkan Keputusan Bupati Ciamis nomor 135/Kpts.339.Huk/2010 sejumlah aset yang diserahkan kepada Kabupaten Pangandaran di antaranya gedung sekolah terdiri dari 300 gedung SD, 32 gedung SMP, 6 gedung SMA dan 3 gedung SMK.
Kemudian tanah milik Pemkab. Camis yang terdapat di sepuluh kecamatan, 148 bangunan milik Pemkab. Ciamis. Selanjutnya kendaraan dinas operasional terdiri kendaraan roda empat sebanyak 30 unit, kendaraan roda enam 4 unit, sepedamotor 436 unit. Ruas jalan kabupaten sepanjang 320,90 kilometer ruas jalan desa 140 kilometer dan prasarana jembatan 84 buah.(A-101/A-89)
sumber dari : Pikiran Rakyat.

Jumat, 01 Februari 2013

CAKRA KHAN, PENYANYI DARI PANGANDARAN





Mendengar nama Cakra Khan seperti nama keturunan India, tetapi Cakra Khan yang ini adalah asli orang Indonesia, tepatnya anak pantai Pangandaran,Jawa Barat. Ya Cakra Khan dengan nama lengkap Cakra Konta Paryaman ini sekarang nama nya sedang naik daun di dunia industri musik tanah air. Bahkan lagu nya yang berjudul "Harus Terpisah" mampu mengalah kan tangga lagu band-band papan atas. Lagu Harus Terpisah yang menggambarkan tentang ketidakcocokan suatu hubungan ini sangat di gandrungi dan digemari berbagai kalangan, mulai anak kecil, remaja dan dewasa.

Cakra Khan merupakan satu-satu nya Putra Daerah Pangandaran yang saat ini mengharumkan nama Pangandaran. Hal ini harus menjadi insfirasi dan contoh untuk anak-anak muda saat ini. Prestasi yang ditonjolkan bukan kriminalitas, karena anak muda jaman sekarang mudah terjerumus kepada hal-hal yang negatif seperti narkoba, miras, dan tawuran.

Kepopuleran Cakra Khan ikut menjadi kebanggaan masyarakat khusus nya daerah Pangandaran. Contoh seperti ini lah yang kita harapkan, karena bisa mengharumkan nama sendiri, keluarga, dan daerah. Cakra adalah seorang Mahasiswa Sekolah Tinggi Seni Musik di Bandung, kegemaran nya di bidang musik mengantrarkan Cakra menjadi penyanyi top sekarang. Cakra memang terbukti menjadi magnet tersendiri bagi para fens fanatik nya,Bermodal suara serak-serak basah suara Cakra di sebut-sebut menyerupai suara Sandi Sandoro loh.

Semoga ketenaran Cakra bisa bertahan lama sehingga bisa meramaikan industri musik tanah air menjadi lebih maju lagi. Harapan masyarakat Pangandaran semoga Cakra tidak sombong dengan popularitas yang digapai nya sekarang dan tidak lupa dengan kota kelahiran nya yaitu Pangandaran.
Tulisan kiriman Ujang Rusli Suherli, Warga Sindangkerta Padaherang  Pangandaran