Jumat, 19 Desember 2014

Kapolda Jabar Berikan Dispensasi Sehari, Tempat Hiburan Boleh Buka Hingga Pukul 3.00, Khusus Tahun Baru




Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Mochammad Iriawan akan memberikan dispensasi bagi para pengusaha hiburan malam pada malam perayaan pergantian tahun baru 2015 mendatang. Nantinya, tempat hiburan dapat beroperasi lebih dari pukul 24.00 WIB.
“Pada malam tahun baru nanti akan ada dispensasi bagi para pengusaha hiburan. Jika biasanya jam operasi hanya hingga pukul 12 malam, nanti dapat buka hingga pukul 3.00 dinihari,” ujarnya di Pantai Batukaras, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Selasa (16/12/2014).
Iriawan yang ketika itu sedang melakukan kunjungan kerja menjelaskan, pemberian kelonggaran jam operasi karena seluruh masyarakat akan merayakan malam pergantian tahun baru dengan suka cita.
Dengan demikian, maka ada penambahan waktu jam operasi sebanyak tiga jam. Namun, jika ada pengusaha tempat hiburan yang belum menutup tempatnya setelah jam tiga, akan diberi teguran.
“Semua masyarakat bahkan di seluruh dunia akan merayakan malam tahun baru. Dengan demikian, kami memberikan dispensasi bagi masyarakat yang hendak merayakannya di tempat hiburan,” ujarnya.
Walau diberikan kelonggaran dan penambahan jam operasi, Iriawan mengingatkan agar kondusivitas tetap harus dijaga. Dan, polisi pun akan mengerahkan pengamanan ekstra pada saat malam tahun baru.
Tidak hanya di kota besar seperti di Kota Bandung. Untuk di Kabupaten Pangandaran, khususnya di Objek Wisata Pantai Pangandaran Iriawan mengimbau agar tempat hiburan tidak beroperasi lebih dari jam 3 dini hari.
“Jika setelah malam tahun baru, tetap jam operasi hingga pukul 12 malam untuk tempat hiburan,” ucapnya.
Masih dikatakan Kapolda Jabar, untuk pengamanan natal dan tahun baru dengan sandi operasi lilin 2014, Polri akan melakukan pengamanan ekstra. Dengan maksud guna memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat.
Untuk natal sendiri, Polri telah mempersiapkan pengamanan. Baik terbuka maupun tertutup.
“Kita ingin memberikan rasa aman bagi umat nasrani yang hendak merayakan natal. Kami akan lakukan upaya preemtif, juga lakukan kerjasama dengan pemuda islam untuk penjagaan gereja. Dan itu sedang dijajaki,” ucapnya.
Maksud dari hal tersebut Iriawan mengatakan bahwa, tidak ada salahnya dan untuk menunjukkan bahwa kerukunan antar-umat beragama itu ada, dan perlu tetap dijalin.
“Kita tidak melakukan pemaksaan. Namun, melakukan ajakan dan imbauan. Untuk titik rawan, di Jabar tidak ada. Namun kami tetap menyiagakan petugas dengan senjata, dan pengamanan menggunakan metal detektor,” ucapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar