Senin, 14 Januari 2013

LOBSTER MEMBAWA BERKAH NELAYAN PANGANDARAN



Lobster Tembus Rp 500 Ribu/Kg
Lobster Tembus Rp 500 Ribu/Kg
Dua minggu terakhir ini angin dan gelombang tinggi membuat ribuan nelayan di Pangandaran enggan melaut untuk menangkap ikan. Saat musim angin barat ini, gelombang di perairan Pangandaran bisa mencapai empat meter.
Namun demikian bagi nelayan yang terbiasa menangkap udang karang (lobster), musim ini merupakan masa panen udang lobster meski harus berhadapan dengan risiko yang kadang mempertaruhkan nyawa.
Setiap hari ada sekitar 100 nelayan yang biasa berburu udang lobster di perairan berbatu karang di sekitar perairan Pangandaran baik di Pantai Barat, Pantai Timur, lepas cagar alam hingga mendekati Pulau Nusakambangan yang selama ini menjadi daerah penangkapan udang lobster.
"Untuk menangkap udang lobster yang biasa hidup di perairan berbatu karang ini memang butuh keterampilan dan keberanian khusus," kata Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Ciamis, Jeje Wiradinata, kepada Tribun, Senin (14/1).
Sebanding dengan risiko yang mereka hadapi, penghasilan yang diperoleh nelayan spesialis udang lobster memang luar biasa juga. "Soalnya harga udang lobster jauh lebih mahal dari harga udang lainnya termasuk jenis termahal sekalipun," ujar pria yang juga Ketua Koperasi Unit Desa ( KUD) Minasari Pangandaran.
Dalam seminggu terakhir harga lelang udang lobster di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pangandaran yang dikelola KUD Minasari Pangandaran, bervariasi menurut jenis dan ukuran.
Mulai dari harga termurah yakni udang lobsters ukuran kecil (di atas 15 ekor per kg), harganya Rp 150.000 per kg. Hingga harga udang lobster yang termahalyakni jenis mutiara ukuran di atas 6 ons per ekor dengan kisaran Rp 300.000 sampai Rp 500.000 per kg.
"Hasil lelang udang lobster di TPI selama dua minggu terakhir antara Rp 50 juta sampai Rp 80 juta per hari" ujar Jeje.
Selama dua minggu terakhir, aktivitas lelang di TPI Pangandaran menurun drastis karena jarangnya nelayan yang melaut akibat cuaca kurang mendukung lantaran gelombang tinggi dan angin kencang.
"Ikan dan udang sulit didapat. Kebanyakan yang melaut selama dua minggu terakhir hanya nelayan udang lobster. Tapi hari ini gelombang tinggi dan angin kencang sudah mulai reda dan tadi pagi sudah banyak nelayan yang mulai melaut," kata Jeje.
Sumber dari : Tribun Jabar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar