Jumat, 16 Desember 2011

Pemerintah Harus Buka Jalur Penerbangan ke Pangandaran

Pemerintah Harus Buka Jalur Penerbangan ke Pangandaran
Sabtu, 17 Desember 2011 04:55 WIB | Dibaca 61 kali
Pemerintah Harus Buka Jalur Penerbangan ke Pangandaran
Association of The Indonesia Tours & Travel Agencies (Asita) Jabar berharap Pemprov Jabar membuka kembali jalur penerbangan ke kawasan Pangandaran yang sudah lama ditutup. Pasalnya, keberadaan jalur penerbangan tersebut sangat diharapkan wisatawan asing.

"Karakter wisatawan dari Asia hampir sama dengan wisatawan domestik, sangat menginginkan kenyamanan saat menuju objek wisata di kawasan selatan Jabar. Mereka sedikit enggan menggunakan jalan darat," kata Sekretaris Eksekutif Asita Jabar, Dewi Anggraeni saat ditemui di sela-sela pembukaan pameran Gerakan Nonblok di Gedung Merdeka, Jln. Asia Afrika Bandung, Rabu (14/12).

Dikatakan, wisatawan Asia sangat berbeda dengan wisatawan asing dari kawasan Eropa dan Amerika. Selain membutuhkan kenyamanan dan kecepatan, waktu liburnya sangat singkat, hanya satu sampai dua minggu, sehingga kecepatan ke tempat tujuan wisata sangat diperlukan.

Disebutkan, waktu libur wisatawan dari Eropa dan Amerika sangat panjang, bisa 40 hari. Sehingga, mereka tidak mempermasalahkan menggunakan jalan darat menuju objek wisata di kawasan Pangandaran maupun selatan Jabar lainnya.

"Rata-rata wisatawan asing yang datang ke kawasan Pangandaran 500 hingga 1.000 orang, bahkan lebih setiap bulannya. Namun yang paling banyak wisatawan dari Eropa, Australia, dan Amerika," katanya. Sumber Galamedia

Saat ini, satu-satunya maskapai penerbangan yang melayani route Bandung - Pangandaran dan Jakarta Pangandaran adalah Susi Air dengan menggunakan pesawat kecil. Bandara Nusawiru yang tidak terlalu besar membuat pesawat besar tidak dapat mendarat di bandara yang terletak sekitar 20 km dari Pantai Pangandaran ini. Diawal tahun 2005, Merpati Airlines pernah membuka jalur ke Pangandaran, penerbangan ini hasil kerjasama dengan Pemerintah propinsi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar