PANGANDARAN,(PRLM).- Nelayan Pantai
Bojongsalawe daerah otonom baru (DOB) Kabupaten Pangandaran sejak
beberapa harti ini tengah panen ikan montok atau tiga waja.
Akibat banyaknya hasil tangkapan, harga ikan montoik menjadi turun berkisar antara Rp 7.000 - Rp 8000 perkilogram. Padahal sebelumnya mencapai Rp 9.000 - Rp 10.000 per kilogram.
Banyaknya ikan montok dapat dilihat dari dominannya ikan jenis tersebut yang dilelang, apabila dibandingkan dengan jenis ikan lain seperti ikan modin yang berwarna agak kekuningan serta ikan bawal yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
"Sejak beberapa hari ini memang sedang musim ikan montok, setiap nelayan yang datang pasti membawa ikan jenis tersebut. Memang ada satu dua yang menangkap ikan jenis modin, bawal serta udang. Hanya saja saat ini ketika produksi banyak, harga ikan montok turun," tutur juru lelang TPI Bopjongsalawe Parigi Endang, Kamis (18/4).
Dia mengungkapkan banyaknya hasil tangkapan ikan montok tersebut erat kaitannya dengan kondisi cuaca saat ini. Selain itu wilayah tangkapannya juga tidak bergitu jauh dari pantai.
"Panen ikan sangat tergantung pada cuaca, apabila sedikit terjadi perubahan, ikan yang ditangkap juga berbeda. Bahkan tidak menutup kemungkinan perubahan cuaca yang ekstrim dapat berdampak pada menghilangnya ikan, nelayan paceklik," tuturnya.
Endang yang didampingi juru lelang lainnya Ny. Osih mengatakan ikan tiga waja atau ikan montok merupakan ikan yang banyak dicari oleh konsumen. hal itu serlain harganya relatif lebih murah, rasanya juga lezat.
"Untuk lelang ikan montok berlangsung cepat. Ikan montok banyak yang mencari, sehingga cepat terjual di pelelangan. beda dengan bawal kadang penawaran bherjalan cukup seru," ungkapnya.
Selain ikan montok, sejumlah nelayan juga mengkap ikan bawal putih yang saat ini harganya berkisar antara Rp 58.000 - Rp 100.000 per kilogram sesuai ukuran, ikan modin berkisar Rp 7000 - Rp 10.000. Sedangkan untuk jenis udang jerbung ukuran besar harganya mencapai Rp 120.000 per kilogram.
Salah seorang nelayan Bojongsalawe Jahidi mengungkapkan lokasi penangkapan ikan nelayan Bojongsalawe tidak begitu jauh dari perairan lepas.
Hampir setiap hari ia yang satu perahu dengan Karto mendapatkan ikan jenis montok atau tiga waja. Keduanya pergi melaut sekitar poukul 4.00 WIB dan kembali atau mendarat pukul 10.00 WIB.
"Saat ini memang sedang musim ikan montok, sekali angkat bisa sampai sepuluh kilogram, kalau sedang mujur bisa lebih banyak lagi. Lumayan daripada tidak mendapatkan sama sekali. Selain itu juga beberapa waktu lalu hasil tangkapan juga minium," ungkapnya.
Selain ikan montok, ia mengatakan sejak seminggu terakhir ini bayak udang yang tertangkap. Hanya saja undut mendapatkan udang membutuhkan peralatan khusus, serta lokasi lebih jauh dibandingkan mengkap ikan montok.
"Kalau sekiranya banyak udang, saya tebar jaring udang. Hasilnya lebih lumayan, dapat satu atau dua kilo saja sudah cukup untuk menutup bhiaya operasional. Beda dengan ikan montok meski dapat banyak harganya murah," ujarnya.(A-101/A-89)***
Sumber dari : Pikiran Rakyat
Akibat banyaknya hasil tangkapan, harga ikan montoik menjadi turun berkisar antara Rp 7.000 - Rp 8000 perkilogram. Padahal sebelumnya mencapai Rp 9.000 - Rp 10.000 per kilogram.
Banyaknya ikan montok dapat dilihat dari dominannya ikan jenis tersebut yang dilelang, apabila dibandingkan dengan jenis ikan lain seperti ikan modin yang berwarna agak kekuningan serta ikan bawal yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
"Sejak beberapa hari ini memang sedang musim ikan montok, setiap nelayan yang datang pasti membawa ikan jenis tersebut. Memang ada satu dua yang menangkap ikan jenis modin, bawal serta udang. Hanya saja saat ini ketika produksi banyak, harga ikan montok turun," tutur juru lelang TPI Bopjongsalawe Parigi Endang, Kamis (18/4).
Dia mengungkapkan banyaknya hasil tangkapan ikan montok tersebut erat kaitannya dengan kondisi cuaca saat ini. Selain itu wilayah tangkapannya juga tidak bergitu jauh dari pantai.
"Panen ikan sangat tergantung pada cuaca, apabila sedikit terjadi perubahan, ikan yang ditangkap juga berbeda. Bahkan tidak menutup kemungkinan perubahan cuaca yang ekstrim dapat berdampak pada menghilangnya ikan, nelayan paceklik," tuturnya.
Endang yang didampingi juru lelang lainnya Ny. Osih mengatakan ikan tiga waja atau ikan montok merupakan ikan yang banyak dicari oleh konsumen. hal itu serlain harganya relatif lebih murah, rasanya juga lezat.
"Untuk lelang ikan montok berlangsung cepat. Ikan montok banyak yang mencari, sehingga cepat terjual di pelelangan. beda dengan bawal kadang penawaran bherjalan cukup seru," ungkapnya.
Selain ikan montok, sejumlah nelayan juga mengkap ikan bawal putih yang saat ini harganya berkisar antara Rp 58.000 - Rp 100.000 per kilogram sesuai ukuran, ikan modin berkisar Rp 7000 - Rp 10.000. Sedangkan untuk jenis udang jerbung ukuran besar harganya mencapai Rp 120.000 per kilogram.
Salah seorang nelayan Bojongsalawe Jahidi mengungkapkan lokasi penangkapan ikan nelayan Bojongsalawe tidak begitu jauh dari perairan lepas.
Hampir setiap hari ia yang satu perahu dengan Karto mendapatkan ikan jenis montok atau tiga waja. Keduanya pergi melaut sekitar poukul 4.00 WIB dan kembali atau mendarat pukul 10.00 WIB.
"Saat ini memang sedang musim ikan montok, sekali angkat bisa sampai sepuluh kilogram, kalau sedang mujur bisa lebih banyak lagi. Lumayan daripada tidak mendapatkan sama sekali. Selain itu juga beberapa waktu lalu hasil tangkapan juga minium," ungkapnya.
Selain ikan montok, ia mengatakan sejak seminggu terakhir ini bayak udang yang tertangkap. Hanya saja undut mendapatkan udang membutuhkan peralatan khusus, serta lokasi lebih jauh dibandingkan mengkap ikan montok.
"Kalau sekiranya banyak udang, saya tebar jaring udang. Hasilnya lebih lumayan, dapat satu atau dua kilo saja sudah cukup untuk menutup bhiaya operasional. Beda dengan ikan montok meski dapat banyak harganya murah," ujarnya.(A-101/A-89)***
Sumber dari : Pikiran Rakyat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar