PANGANDARAN,
(PRLM).- Logo Daerah Otonom Baru (DOB) Kabupaten Pangandaran, sudah diputuskan.
Hal itu berdasarkan dari sayembara logo untuk Kabupaten Pangandaran. Tidak
hanya itu, logo yang sudah fix versi presidium itu pun sudah dapat digunakan.
Termasuk untuk keperluan Penjabat Bupati Kabupaten Pangandaran Endjang
Naffandy.
“Lambang
dari Kabupaten Pangandaran sudah fix dan itu dari versi presidium. Lambang itu
pun dapat digunakan ntuk keperluan pemerintahan. Seperti untuk digunakan di kop
surat, atau keperluan lainnya,” ujar Ketua Presidium Pembentukan Kabupaten
Pangandaran Supratman, Minggu (23/6/2013).
Supratman
mengatakan, untuk lambang tersebut secara undang undang baru akan disahkan oleh
DPRD Kabupaten Pangandaran nantinya. Akan tetapi, dirinya tidak
mempermasalahkan itu. “Apakah nantinya mau digunakan atau tidak, itu tidak
apa-apa,” ujarnya.
Dikatakan
Supratman, lambang tersebut merupakan penggabungan dari tiga peserta terpilih.
Dari peserta yang mengikuti sayebara, terpilih tiga terbaik. Pada lambang yang
ada saat ini, seluruhnya mencirikan dari Kabupaten Pangandaran itu sendiri.
Mulai dari warna, dan gambar yang ada di dalamnya.
Ketiga
peserta terpilih itu adalah Hadi Sudarmo dari Desa Wonoharjo, Kecamatan
Pangandaran. lalu Sonny Agustina dari Desa Babakan, Kecamatan Pangandaran, dan
Isyak dari Desa Babakan, Kecamatan Pangandaran. Pada lambang yang digabungkan
dari tiga peserta itu, terdapat perisai berbentuk segi lima dengan warna dasar
biru muda. Kemudian, di bawah
perisai ada pita berwarna kuning dengan tulisan “Jaya Karsa Makarya Praja”.
perisai ada pita berwarna kuning dengan tulisan “Jaya Karsa Makarya Praja”.
Selanjutnya,
terdapat pula gambar padi dan kapas, lalu kujang dengan bintang di atasnya.
Berikutnya gambar pohon kelapa berwarna hijau, gunung warna hijau, dan benteng
warna merah yang itu semua menjadi ciri dari Kabupaten Pangandaran. Gambar
lainnya yang ada di lambang itu adalah tembok pondasi berwarna kuning, dengan
riak air ombang berwarna putih biru serta bunga raflesia.
Supratman
menjelaskan, perisai memiliki arti kedamaian, ketentraman, dan kesejahteraan.
Lalu padi dan kapas adalah kesuburan akan sandang-pangan. “Untuk gambar bintang
menggambarkan keyakinan yang tinggi kepada Tuhan YME. Sedangkan gambar kujang,
menggambarkan pusaka kerajaan Pajajaran yang dapat dimaknai sebagai kecintaan
terhadap tanah air,” jelasnya.
Untuk warna
pada lambang itu, Supratman mengatakan bahwa kuning bermakna kesejahteraan, dan
biru adalah kedamaian. Selanjutnya kalimat “Jaya Karsa Makarya Praja” berarti
ide yang digagas selalui menjadikan sukses dan bersumber dari inspirasi
masyarakat Kabupaten Pangandaran.
Sementara
itu, Penjabat Bupati Kabupaten Pangandaran Endjang Naffandy menghargai dan
mengapresiasi usulan logo yang dari presidium. Dirinya pun mengaku bangga
dengan adanya atensi masyarakat dan segenap pihak yang mengusulkan logo. “Itu
akan segera kita tindak lanjuti setelah ada SOPD. Tentang wacana logo dari
presidium, itu akan kita bahas bersama juga,” ucapnya.
Endjang
mengatakan, kalau logo tersebut sudah represntatif dan diterima juga bagus,
maka akan segera dipakai. Kalau belum, dirinya mengajak untuk membahasnya
secara bersama. Ditambahkan dia, untuk logo itu akan segera diatur. Sebab, SOPD,
kecamatan hingga desa perlu segera diatur tentang logo tersebut.
Sumber dari : Pikiran Rakyat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar