PANGANDARAN, (PRLM).- Pesawat latih jenis Cessna 172 SP yang tergelincir pada Jumat (3/5/2013) pagi di Bandar Udara Nusawiru, di Desa Kondangjajar, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran akan dipereteli. Hal itu dimaksudkan untuk keperluan penyelidikan.
“Rencananya
akan dipereteli untuk diperiksa. Namun, kita belum mengetahui secara pasti
kapan pesawat itu akan diangkut,” ucap Koordinator Bandar Udara Nusawiru dari
Dinas Perhubungan Jawa Barat, Hendra Gunawan, ketika ditemui "PRLM",
Senin (6/5/2013).
Hendra
menjelaskan, hal itu dikarenakan hingga kini pihak asuransi yang belum datang
untuk memeriksa kondisi pesawat latih milik Bandung Pilot Academy tersebut.
Dijelaskan
dia, dari kabar terakhir yang dia dapat, rencananya bagian mesin dari pesawat
tersebut akan dibawa oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi.
“Mesin akan
dibawa KNKT. Sedangkan komponen lainnya setelah dipereteli akan dibawa oleh
Bandung Pilot Academy ke Bandung dengan menggunakan jalur darat,” ujarnya.
Pada hari
itu, dirinya mengungkapkan bahwa dari pihak Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara sudah datang. Kehadiran mereka di sana adalah untuk memeriksa kelengkapan
administrasi dari pesawat tersebut.
Sebelumnya,
pada Jumat (3/5/2013) KNKT sudah memeriksa kondisi pesawat tersebut. Tim yang
beranggotakan Captain Chaerudin dan Sulaeman Dayan Asmana selaku investigator
sudah mengantongi data-data dan dukumentasi dari pesawat tersebut.
Dari
pengamatan mereka, diketahui jika kondisi pesawat mengalami kerusakan parah
pada bagian depan.
Sebelumnya,
pesawat latih milik Bandung Pilot Academy tergelincir ketika hendak take off di
Bandar Udara Nusawiru, pada Jumat (3/5/2013) sekitar pukul 8.12 WIB. Pesawat
itu diterbangkan oleh pilot yang sedang terbang solo, yaitu Rudy Herwin Cahyadi
(21).
Awalnya, siswa
dari Bandung Pilot Academy tersebut ketika itu, dia sedang melaksanakan latihan
terbang pada pukul 8.06 WIB.
Menurut
Koordinator Bandar Udara Nusawiru dari Dinas Perhubungan Jawa Barat, Hendra
Gunawan pesawat itu tergelincir keluar landasan ketika hendak take off.
"Dia
waktu itu hendak touch and go. Landing, terus take off. Ketika hendak take off,
pesawat tergelincir ke sisi kiri landasan, dan akhirnya jungkir balik setelah
melewati parit," ucapnya. (A-195/A-88)***
Sumber dari
: Pikiran
Rakyat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar