ANGGOTA Badan Penyelamat wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Pangandaran
melakukan simulasi penyelamatan korban tenggelam di Pantai Barat Pangandaran,
Kecamatan Pangandaran, beberapa waktu lalu. Balawista mengancam mogok kerja
pada libur natal dan tahun baru, jika tuntutan serta kesejahteraan mereka tidak
diperhatikan serta dikabulkan Pemkab Pangandaran.
Badan Penyelamat wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Pangandaran
mengancam akan melakukan mogok kerja pada libur natal dan tahun baru mendatang.
Hal itu dilakukan jika pemerintah kabupaten (Pemkab) Panganda tidak dapat
mengabulkan permohonan merekla.
Ketua Balawista
Kabupaten Pangandaran Dodo Taryana mengatakan, tuntutan yang diajukan pihaknya
terhadap pemerintah yakni terkait kesejahteraan, dan kejelasan status mereka.
Sebab hingga kini setelah melakukan pemekaran daerah dari Kabupaten Ciamis,
belum ada kejelasan.
"Kita
tetap menuntut dan mengancam mogok pada liburan natal serta tahun baru. Jika
pemerintah tidak memenuhi upah tambahan di hari libur itu sebesar Rp 300 ribu
per harinya," jelasnya, Selasa (16/12/2014).
Dodo
menjelaskan, rencana mogok kerja itu akan dilakukan mulai pada libur natal dan
tahun baru. Sedangkan saat ini, mereka masih bertugas seperti biasa.
“Natal dan
tahun baru itu kondisinya insidentil. Akan banyak wisatawan yang datang, dan
kami harus bekerja ekstra. Dengan anggota hanya 30 orang, jelas itu akan berat
bagi kami,” ujarnya.
Dodo pun
mengatakan bahwa saat ini masih ada petugas yang hanya mendapatkan gaji per
bulannya Rp 700 ribu. Angka tersebut jelas jauh di bawah UMR yang ada.
“Hingga hari
ini belum ada kabar dari pemerintah daerah. Kita sudah komitmen, jika tidak
dikabulkan permintaan kami, maka akan mogok kerja,” jelasnya.
Dodo pun
mempertanyakan kejelasan status Balawista kepada Dinas Pariwisata,
Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Pangandaran. Sebab,
dinas tersebut yang membawahi Balawista.
Menurut dia,
ada tiga tuntutan yang dilayangkan kepada pemerintah. Salah satunya kejelasan
status.
“Dua tuntutan
lainnya adalah terkait kinerja, dan asuransi. Serta tuntutan yang terakhir
adalah ini menjelang liburan natal dan tahun baru. Sejak dahulu kami terus
berupaya memperjuangkan kesejahteraan kami. Namun, hasilnya sangat minim. Jika
dibandingkan dengan beban kerja kami, itu tidak seimbang,” ucapnya.
Dari sejumlah
pertemuan yang telah dilakukan dengan pemerintah, Dodo kurang puas. Sebab,
jawabannya hanya seputar tidak ada anggaran.
“Jawabannya
tidak ada anggaran. Kalaupun ada, itu belum 100 persen harapan yang diinginkan
kami tercapai,” ucapnya.
Selain beban
kerja berat, serta tanggung jawab besar untuk menjaga pantai dan keselamatan
wisatawan, sarana prasarana lainnya pun belum lengkap. Serta masih
kurang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar