WARGA berkumpul di zona aman tsunami di Masjid Besar Al Baroqah bunderan
Pangandaran. Karena mendengar akan adanya isu tsunami.
Lebih dari
100 warga Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, mengungsi di zona aman
evakuasi tsunami di Masjid Besar Al Istiqomah bundaran Pangandaran.
Kejadian
itu, dilakukan masyarakat sejak pukul 5.00 WIB, Kamis (3/4/2014). Hal itu
dikarenakan dengan adanya isu tsunami.
Dikatakan
Camat Pangandaran Suryanto, masyarakat yang berhamburan meninggalkan rumahnya
karena mendengar adanya isu akan ada tsunami.
"Mereka
kebanyakan panik dan mendengar akan adanya isu tsunami. Dengan demikian, mereka
berhamburan meninggalkan rumah dan ke lokasi zona aman. Namun, sampai saat ini
kondisi tetap aman dan kondusif," ucapnya.
Suryanto
menegaskan, walau demikian agar masyarakat tetap waspada, dan jangan panik.
Kalaupun akan mengungsi untuk tetap hati-hati.
Kemudian
kepada seluruh pejabat kecamatan dan desa telah diharapkan harus siaga.
"Untuk hari ini, absen tidak berlaku. Jadi, jika tidak sekolah tidak apa-apa," ucapnya.
"Untuk hari ini, absen tidak berlaku. Jadi, jika tidak sekolah tidak apa-apa," ucapnya.
Sebelumnya
pada laman resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan,
gempa bumi besar berskala 8 skala richter (SR) pada kedalaman 10 kilometer (km)
di Pantai Utara Cile atau 240 Barat laut Bombay India pada Rabu (2/4) pukul
06.46 WIB akan berdampak tsunami pada sejumlah pantai di Indonesia.
Peringatan
dikeluarkan berdasarkan analisis penjalaran tsunami.
"BMKG
telah menyampaikan peringatan dini tsunami tersebut kepada Posko BNPB,"
kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulan Bencana
(BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Rabu (2/4).
Indonesia
Tsunami Early Warning Center (InaTEWS) BMKG telah mengeluarkan peringatan dini
tsunami yang akan melanda beberapa wilayah di Indonesia. Ada 115 lokasi di
kabupaten/kota dari 19 provinsi di Indonesia yang berpotensi terjadi tsunami.
Sutopo
menjelaskan, tinggi potensi tsunami diperkirakan 0 – 0,5 meter. Sedangkan waktu
kedatangan tsunami pada Kamis (3/4) pukul 05.11 WIB hingga 19.44 WIB.
Dia juga
mengungkapkan, status peringatan adalah WASPADA. Artinya Pemda
Provinsi/Kabupaten/Kota yang berada pada status WASPADA diharap memperhatikan
dan segera mengarahkan masyarakat untuk menjauhi pantai dan tepian sungai di
sekitar pantai.
"Waktu
tiba gelombang dapat berbeda. Gelombang yang pertama bisa saja bukan yang
terbesar," kata Sutopo.
Daerah di
pesisir di Provinsi Papua seperti Kota Jayapura, Jayapura, Sarmi, Waropen, Biak
Numfor, dan Supiori diperkirakan akan berpotensi terjadi tsunami pada pukul
05.11 hingga 05.51 WIB.
Demikian
pula daerah lain seperti di Malut, Maluku, Papua Barat, Banten, Jatim, DIY,
Jateng, Jabar, Lampung, NTB, NTT, Bali, Sulawesi dan Kaltim juga berpotensi
tsunami dengan tinggi 0 – 0,5 meter dengan waktu bervariasi.
"Daerah-daerah
yang berpotensi terkena tsunami dapat di akses di www.bnpb.go.id," kata
Sutopo.
Kepala BNPB, Syamsul Maarif, telah memerintahkan
agar peringatan dini tersebut disampaikan kepada masyarakat dan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). "Masyarakat diimbau tetap tenang dan
selalu waspada," kata dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar