SEKOCI yang
digunakan imigran gelap asal Timur Tengah disimpan di samping kapal patroli
milik Satuan Polisi Perairan Wilayah Pangandaran, di Pantai Timur Pangadaran,
Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Seni (10/2/2014). Untuk sementara
waktu, sekoci akan disimpan di sana dahulu.
PARIGI, - Pascapenemuan terdamparnya sekoci diduga milik Australia yang
ditumpangi 34 imigran gelap asal timur tengah, di Pantai Barat Pangandaran,
Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Rabu (5/2/2014) malam, pengamanan
perairan kian diperketat.
Tidak hanya
pengamanan perairan, patroli di daratan pun kian ditingkatkan. Mulai dari
deteksi dini, serta patroli di daerah pesisir pantai.
Dikatakan
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Barat Martinus Sitompul,
pihaknya akan terus melakukan pengamanan.
“Pengawasan
yang dilakukan Polda Jabar dan jajaran Polres, khususnya yangg memiliki wilayah
pesisir pantai selatan yaitu terus menjalin komunikasi dengan warga pantai guna
mendapatkan info tentang keberadaan imigran gelap,” ucapnya, Senin (10/2/2014).
Martinus
mengatakan, langkah berikutnya adalah mengingatkan warga pesisir pantai agar
tidak memberikan tumpangan kapal penginapan. Bahkan membantu membawa imigran
gelap ke tengah laut. Hal berikutnya yang dilakukan adalah melakukan patroli
bersama.
Sebelumnya,
sebanyak 34 imigran gelap asal timur tengah,ditemukan terdampar di Pantai Barat
Pangadaran, atau tepatnya di seberang Hotel Malabar, pada Rabu (5/2/2014)
sekitar pukul 20.30 WIB.
Sekoci yang
digunakan imigran tersebut sama dengan yang ditemukan di perairan Sukabumi,
beberapa waktu lalu. Yaitu yang sebelumnya dari Pulau Christmas Australia.
Mereka yang
diamankan adalah sebanyak 21 orang dari Iran, dua di antaranya masih balita
berusia 1,5 tahun dan satu orang berusia empat tahun. Kemudian dari Bangladesh
lima orang, Nepal enam orang, dan Pakistan dua orang.
Dari
pengakuan imigran gelap, mereka tiba di Pulau Christmas pada 28 Januari 2014
menggunakan kapal kayu yang kemudian disergap petugas Australia. Selama delapan
hari, mereka berada di sana.
Lalu pada
Rabu (5/2/2014) pagi, mereka diusir dari sana dan diberi sekoci mewah itu. Pada
saat diusir, mereka dikawal dengan kapal Australia, kapal induk, dan perahu
karet yang ditumpangi petugas hingga laut lepas. Setelah dilepas, mereka
akhirnya mengarah ke Cilacap, hingga akhirnya terdampar di Pangandaran.
Hingga kini, sekoci tersebut masih terparkir di
Pantai Timur Pangandaran, tepatnya di samping kapal patroli Satuan Polisi Air
Wilayah Pangandaran. Polisi pun melakukan penjagaan terhadap sekoci itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar