Lobster Tembus Rp 500
Ribu/Kg
Dua minggu terakhir ini angin dan gelombang tinggi membuat ribuan nelayan
di Pangandaran enggan melaut untuk menangkap ikan. Saat musim angin barat ini,
gelombang di perairan Pangandaran bisa mencapai empat meter.
Namun demikian bagi nelayan yang
terbiasa menangkap udang karang (lobster), musim ini merupakan masa panen udang
lobster meski harus berhadapan dengan risiko yang kadang mempertaruhkan nyawa.
Setiap hari ada sekitar 100 nelayan yang
biasa berburu udang lobster di perairan berbatu karang di sekitar perairan
Pangandaran baik di Pantai Barat, Pantai Timur, lepas cagar alam hingga
mendekati Pulau Nusakambangan yang selama ini menjadi daerah penangkapan udang
lobster.
"Untuk menangkap udang lobster yang
biasa hidup di perairan berbatu karang ini memang butuh keterampilan dan
keberanian khusus," kata Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI)
Ciamis, Jeje Wiradinata, kepada Tribun, Senin (14/1).
Sebanding dengan risiko yang mereka
hadapi, penghasilan yang diperoleh nelayan spesialis udang lobster memang luar
biasa juga. "Soalnya harga udang lobster jauh lebih mahal dari harga udang
lainnya termasuk jenis termahal sekalipun," ujar pria yang juga Ketua
Koperasi Unit Desa ( KUD) Minasari Pangandaran.
Dalam seminggu terakhir harga lelang
udang lobster di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pangandaran yang dikelola KUD
Minasari Pangandaran, bervariasi menurut jenis dan ukuran.
Mulai dari harga termurah yakni udang
lobsters ukuran kecil (di atas 15 ekor per kg), harganya Rp 150.000 per kg.
Hingga harga udang lobster yang termahalyakni jenis mutiara
ukuran di atas 6 ons per ekor dengan kisaran Rp 300.000 sampai Rp 500.000 per
kg.
"Hasil lelang udang lobster di TPI
selama dua minggu terakhir antara Rp 50 juta sampai Rp 80 juta per hari"
ujar Jeje.
Selama dua minggu terakhir, aktivitas
lelang di TPI Pangandaran menurun drastis karena jarangnya nelayan yang melaut
akibat cuaca kurang mendukung lantaran gelombang tinggi dan angin kencang.
"Ikan dan udang sulit didapat.
Kebanyakan yang melaut selama dua minggu terakhir hanya nelayan udang lobster.
Tapi hari ini gelombang tinggi dan angin kencang sudah mulai reda dan tadi pagi
sudah banyak nelayan yang mulai melaut," kata Jeje.
Sumber dari : Tribun Jabar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar