Gempa bumi dengan kekuatan 5,7 skala
ricter (SR) yang terjadi sekitar pukul 04.44 WIB, Sabtu (25/07/2015), dengan
lokasi 8.49 LS, 108.96 BT pada posisi 111 km Tenggara Kabupaten Ciamis, Jawa
Barat, kedalaman 10 km, sangat membuat panik warga di wilayah Priangan Timur,
Jawa Barat.
Guncangan gempa cukup besar ini terasa di daerah Kabupaten Ciamis,
Tasikmalaya, Kota Banjar, Pangandaran hingga Cilacap. Bahkan, gempa ini pun
getarannya terasa hingga ke daerah Indramayu dan Jogjakarta.
Menurut Kepala Badan Geologi ESDM Balai Penyelidikan dan Pengembangan
Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Suroso, gempa yang terjadi
di 111 km tenggara Ciamis itu dipengaruhi oleh adanya pertemuan antara lempeng
Eurasia dan Australia di wilayah perairan laut Tasikmalaya Selatan. Karenanya,
aktivitas gempa di daerah itu cukup tinggi.
“Sering terjadinya gempa di daerah itu karena adanya pertemuan antara
lempeng Eurasia dan Australia yang titiknya berada di wilayah perairan laut
selatan Tasikmalaya,” katanya, seperti dikutip vivanews.com, Sabtu
(25/07/2015).
Suraso menjelaskan, tingginya aktivitas gempa di daerah itu, bisa
memengaruhi terhadap aktivitas gunung berapi yang berada di wilayah Jawa Barat.
Namun, hal itu bisa terjadi, apabila kantong fluida magma gunung berapi yang
berada di Jawa Barat sudah penuh.
“Tapi, apabila kantong fluida tidak penuh, tidak akan menimbulkan dampak
letusan gunung berapi meski sering terjadi gempa di daerah itu,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar