Pemerintah Harus Buka Jalur Penerbangan ke Pangandaran
Sabtu, 17 Desember 2011 04:55 WIB | Dibaca 61 kali
"Karakter wisatawan dari Asia hampir sama dengan wisatawan domestik, sangat menginginkan kenyamanan saat menuju objek wisata di kawasan selatan Jabar. Mereka sedikit enggan menggunakan jalan darat," kata Sekretaris Eksekutif Asita Jabar, Dewi Anggraeni saat ditemui di sela-sela pembukaan pameran Gerakan Nonblok di Gedung Merdeka, Jln. Asia Afrika Bandung, Rabu (14/12).
Dikatakan, wisatawan Asia sangat berbeda dengan wisatawan asing dari kawasan Eropa dan Amerika. Selain membutuhkan kenyamanan dan kecepatan, waktu liburnya sangat singkat, hanya satu sampai dua minggu, sehingga kecepatan ke tempat tujuan wisata sangat diperlukan.
Disebutkan, waktu libur wisatawan dari Eropa dan Amerika sangat panjang, bisa 40 hari. Sehingga, mereka tidak mempermasalahkan menggunakan jalan darat menuju objek wisata di kawasan Pangandaran maupun selatan Jabar lainnya.
"Rata-rata wisatawan asing yang datang ke kawasan Pangandaran 500 hingga 1.000 orang, bahkan lebih setiap bulannya. Namun yang paling banyak wisatawan dari Eropa, Australia, dan Amerika," katanya. Sumber Galamedia
Saat ini, satu-satunya maskapai penerbangan yang melayani route Bandung -
Pangandaran dan Jakarta Pangandaran adalah Susi Air dengan menggunakan
pesawat kecil. Bandara Nusawiru yang tidak terlalu besar membuat pesawat
besar tidak dapat mendarat di bandara yang terletak sekitar 20 km dari
Pantai Pangandaran ini. Diawal tahun 2005, Merpati Airlines pernah
membuka jalur ke Pangandaran, penerbangan ini hasil kerjasama dengan
Pemerintah propinsi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar