AZHRA COLLECTIONS: KOLEKSI BAJU ANAK MURAH LANGSUNG DARI PABRIK
Senin, 14 Maret 2016
Selasa, 01 Maret 2016
JALAN TOL CILEUNYI-GARUT-TASIK SEGERA DIBANGUN
PROVINSI JAWA BARAT SEGERA LS TRASE UNTUK JALAN TOL CILEUNYI-GARUT-TASIK
Pemerintah Provinsi Jawa Barat segera menggelar studi kelayakan atau feasibility study (FS) jalan Tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya (Cigatas) pada Maret mendatang.
Kepala
Dinas Bina Marga Jabar M Guntoro mengatakan lelang akan segera
dilakukan mengingat pemerintah sudah menunjukan keseriusannya dalam
proyek tersebut. Dalam waktu dekat sebelum lelang digelar pihaknya
terlebih dahulu berkoordinasi dengan Dirjen Bina Marga Kementerian PU
Pera. “Baru akan mulai lelang, targetnya Juni beres,” katanya, Senin
(22/2/2016).
Jika lelang sudah mendapatkan pemenang, FS akan
menggali peluang tiga trase Tol Cigatas yang sudah ditetapkan mulai dari
Cileunyi-Limbangan (Garut)-Malangbong-Ciawi-Rajapolah (Tasikmalaya).
Adapun jumlah pintu keluarnya sebanyak sembilan pintu dengan total
panjang 70 kilometer. “Ada trase yang exit tol-nya banyak, ini dipilih
agar ada bangkitan ekonomi di daerah pintu tol,” ujarnya.
Jika
Juni FS sudah rampung, maka pihaknya tinggal menyerahkan pada Dirjen
Bina Marga dan Badan Penyelenggara Jalan Tol (BPJT) untuk selanjutnya
digelar lelang investasi. Guntoro meyakini penggarapan FS akan
mempercepat embrio pembangunan jalan tol tersebut.
Tol Cigatas
sendiri resmi menggantikan nama Tol Cileunyi-Tasikmalaya (Citas) karena
mengakomodir permintaan Pemkab Garut. Menurutnya Bupati Garut meminta
karena jalan tol tersebut juga melintas wilayahnya maka harus ada
pencantuman nama. “Jadi sekarang sudah tidak Citas lagi tapi Cigatas,”
paparnya.
Pihaknya menargetkan pembebasan lahan akan dilakukan
mulai tahun depan. Hal ini sebagai salah satu bentuk komitmen kuat dari
Pemprov untuk mempercepat pembangunan tol di wilayah Priangan tersebut.
"Tahun depan harus ada pembebasan lahan, mau di hulu atau hilir itu tidak menjadi masalah," bebernya.
"Tahun depan harus ada pembebasan lahan, mau di hulu atau hilir itu tidak menjadi masalah," bebernya.
Di
tempat yang sama Sekda Jabar Iwa Karniwa mengatakan pemerintah lewat
Dirjen Bina Marga sudah meminta agar Pemprov mempercepat penyusunan FS
karena minat investor swasta terhadap proyek tersebut tinggi. “Lalu
lintasnya ramai, diperkirakan dalam 10 tahun juga sudah balik , karena
itu peminatnya banyak,” ujarnya.
Percepatan yang dilakukan Pemprov
Jabar menurutnya bisa dilakukan karena sudah belajar banyak dari proses
pembangunan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu). Menurutnya
panjang jalan tol ini masih sekitar 70 kilometer dengan nilai investasi
hitungan awal Rp12 triliun. “Nanti dari Tasikmalaya ada pengembangan
lagi ke Banjar hingga Pangandaran. Investasinya akan dihitung lebih
akurat oleh FS,” katanya.
Pihaknya sudah menyelesaikan pra-studi
kelayakan rencana pembangunan tol Cileunyi-Tasikmalaya ini sehingga
Pemprov Jabar bisa melanjutkan studi kelayakan tol ini pada awal tahun
ini agar bisa dimasukkan dalam jaringan jalan tol nasional.
Tol
Cigatas nantinya terhubung dengan langsung ke Jalan Tol di Jawa Tengah.
Ini bagian dari konsep konektivitas."Akan ada pertemuan dengan tol lain,
nanti nyambung ke Jawa Tengah," pungkasnya.
Sumber Bisnis.com
Sabtu, 27 Februari 2016
PANTAI KARANG NINI PANGANDARAN
Pantai Karang Nini
Objek wisata ini terletak di Desa Emplak, Kecamatan
Kalipucang ± 83 km dari kota Ciamis ke arah Selatan. Sepanjang jalan
dari pintu gerbang ke lokasi, akan Anda nikmati kesejukan hutan jati
dengan irama alam liarnya. Bukan itu saja, pada beberapa bagian jalan
ini akan dihidangkan panorama pantai di kejauhan dengan latar belakang
Sagara Anakan. Sungguh sebuah pemandangan yang tak terlupakan apabila
Anda datang pada saat cuaca cerah. Sebelum mencapai pantai Anda pun akan
menjumpai Pondok Wisata yang dikelola oleh Perhutani Kabupaten Ciamis.
Anda beberapa tipe yang dapat Anda pilih. Dengan tarif/malam yang
bersaing Anda dapat bersantai bersama keluaga menikmati suasana alam
yang tenang dengan panorama pantai yang menakjubkan.
Di pantai ini terhampar batu-batu karang yang salah satunya menyerupai seorang nenek (nini dalam bahasa Sunda) yang sedang menunggu si kakek, sehingga tempat ini dinamakan Pantai Karangnini.
Wana Wisata Karangnini adalah obyek wisata alam yang merupakan perpaduan
hutan dan pantai. Hamparan hutan Jati dan rimba yang lebat bertaut
dengan lautan lepas, ditingkah debur ombak dan berujung di langit biru
lazuardi yang membentuk garis horizon di kejauhan, merupakan pesona alam
yang menyimpan misteri kebesaran dan keagungan Tuhan.
Dari silhuet mentari di ufuk timur, membayang pulau Nusa Kambangan dan
teluk Pananjung di selatan, serta kelokan jalan kereta api peninggalan
Belanda yang menghilang di ujung terowongan.
Kenangan tempo doeloe menerawang dalam lamunan sepur yang sarat muatan,
terengah merengkuh tanjakan dan hilang di kelok jalan, menyisakan bunyi
raungan keletihan.
Semua keindahan itu dapat dinikmati melalui fasilitas:
- Lima pondok wisata berarsitektur tradisional Sunda dengan kapasitas rata-rata tiga kamar
- Saung pertemuan Bale Rancage
- Menara pandang dilengkapi teropong
- Beberapa shelter untuk rileks memandang laut lepas
- Joging track
- Hidangan makan malam ikan bakar
- Tempat Parkir yang luas dan aman
- Tempat bermain anak-anak
- Camping ground kapasitas 300 orang
Joging melalui jalan setapak bisa dilakukan sambil menikmati berbagai
jenis flora dan fauna yang hidup di hutan sekitar, seperti Jati (Tectona
Grandis), Mahoni (Sweitenia Mahagoni), Angsana (Pterocarpus Indicus
Willd), Ketapang (Terminalia Catappa), Keben (Baringtonia Asiatica),
Johar (Casia Siamea) dan jenis-jenis lainnya
Sedangkan fauna seperti Musang (Paradoxorus Hermaproditus), Tupai (Callosiorus Notatus), Kera (Presbytis Cristata).
Wana Wisata Karangnini yang dikelola Perum Perhutani, berada pada jalur wisata Ciamis-Pangandaran. Jarak dari Bandung sekitar 200 km atau 80 km dari kota manis Ciamis, 10 km sebelum Pantai Pangandaran. Karangnini dapat dicapai dengan kendaraan umum atau pribadi, masuk sekitar 2 km, tersembunyi dari kebisingan dan menghadap laut lepas Samudra Indonesia.
Ketinggian dari muka laut sekitar 100 meter. dengan suhu 24 - 30 Derajat Celcius dan kelembaban udara rata-rata 85%.
Selain keindahan alam dapat dinikmati pula obyek-obyek kunjungan lainnya:
- Makam Cikabuyutan dan mata air Sumur Tujuh yang dipercaya dapat membuat orang awet muda dan mampu menyembuhkan berbagai pernyakit
- Beberapa goa keramat, seperti Goa Dompet, Goa Panjang, Goa Parat dan Goa Pendek, yang masing-masing m miliki ciri khas dan kisah yang berbeda. Konon Gua Panjang merupakan jalan tembus menuju Kasunanan Cirebon.
- Makam Eyang Anggasinga Wencana dan Mahapatih Bagaspati
- Aquarium alam di muara Cipangbokongan, dimana saat air laut surut, kita dapat menikmati berbagai jenis ikat hias yang terjebak di relung-relung terumbu karang.
- Meneropong pulau Nusa Kambangan di sebelah timur dan cagar alam Pananjung di sebelah selatan, dari menara pandang.
BUPATI PERTAMA KABUPATEN PANGANDARAN SIAP MEMBANGUN PANGANDARAN
photo by, humas setda pangandaran
Bupati dan wakil bupati
terpilih H. Jeje Wiradinata dan H. Adang Hadari usai resmi dilantik
menjadi Bupati dan wakil bupati definitif Kabupaten Pangandaran yang
pertama pada Rabu (17/02) yang lalu, dan telah di lakukan euforia
penyambutan dengan digelarnya pesta rakyat warga Pangandaran, kini
saatnya melangkah kepada tahapan berikutnya.
Setelah menjabat sebagai Bupati Kabupaten Pangandaran yang pertama
setelah beberapa periode Pangandaran di pimpin oleh penjabat Bupati
Sementara dalam periode pertama dan kedua di pimpin oleh Bpk. Enjang
Naffandi, dan guna mengawal pemilukada dan memimpin Pangandaran untuk
sementara di periode ke tiga di pimpin oleh Bpk. Daud Achmad, beliau
memimpin hingga Kabupaten Pangandaran memiliki bupati definitif. Acara
sertah terima jabatan (Sertijab) pun di gelar oleh Bupati dan Wakil
Bupati terpilih dengan di failitasi oleh Setda Kabupaten Pangandaran,
acara sertijab telah di gelar pada hari Jumat (19/02) dengan dihadiri
oleh Anggota DPRD Pangandaran, jajaran SKPD, Kapolres, Dandim,
Kejaksaan, serta sejumlah tamu undangan.
Dalam kesempatan tersebut tak luput ucapan terima kasih kepada Penjabat
Bupati sementara yang terakhir yaitu Bpk. Daud Achmad dengan beberapa
tanda mata dari Kabupaten Pangandaran menyertai. Serta Sambutan atau
pidato pertama Bupati terpilihpun menyampaikan hal yang sama serta
menyatakan bahwa euforia telah usai dan saatnya untuk bekerja, siap
mengemban amanah warga, dan menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada
semua pihak sekaligus mengajak semua pihak untuk bersatu membangun
Kabupaten Pangandaran ke arah yang lebih baik lagi.
Sebelum di laksanakanya serah terima jabatan dari penjabat Bupati
sementara kepad Bupati dan wakil Bupati terpilih, H. Jeje Wiradinata
sempat bersilaturahmi dengan pegawai lingkungan setda Pangandaran, hal
itu menandakan juga sebagai hari pertama bupati menempati kantor Bupati
yang terletak di seberang lapang Parigi Pangandaran.
Jumat, 19 Februari 2016
MASYARAKAT PANGANDARAN MENYAMBUT KEDATANGAN BUPATINYA, SETELAH DILANTIK GUBERNUR JAWA BARAT
Bupati-
Wakil Bupati Pangandaran, H. Jeje Wiradinata- H. Adang Hadari sat mendapat
sambutan meriah dari masyarakat Kabupaten Pangandaran, di perbatasan
Pangandaran- Ciamis atau tepatnya di Desa Pasirgeulis, Kecamatan Padaherang,
Kabupaten Pangandaran Kamis (18/02/2016) siang.
Usai dilantik di Bandung, Bupati- Wakil Bupati Pangandaran, H. Jeje Wiradinata-
H. Adang Hadari mendapat sambutan meriah bak seorang raja dari masyarakat
Kabupaten Pangandaran, Kamis (18/02/2016) siang. Saat berada di perbatasan
Pangandaran- Ciamis atau tepatnya di Desa Pasirgeulis, Kecamatan Padaherang,
Kabupaten Pangandaran, Jeje dan Adang langsung disambut oleh tarian adat. Di
tempat itu pun, Jeje dan Adang langsung melakukan sujud syukur.
Usai prosesi
adat dan sujud syukur di perbatasan, Jeje dan Adang langsung diarak oleh ribuan
massa menuju Pangandaran dan berakhir di ujung tol Boulevard Desa Pananjung
Kecamatan Pangandaran.
Ketua DPRD
Pangandaran mewakili masyarakat Pangandaran Iwan M Ridwan, mengatakan, sujud
syukur yang dilakukan Jeje-Adang sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT
bahwa keduanya merupakan bupati dan wakil bupati Pangandaran pertama dalam
sejarah berdirinya Kabupaten Pangandaran.
“Saat
menginjakan kaki di tanah Kabupaten Pangandaran, Pak Jeje dan Pak Adang
mengapresiasikan rasa syukurnya dengan melakukan sujud syukur,” jelasnya.
Sementara
itu, setelah tiba di lapangan bauleverd Pangandaran, Jeje dan Adang langsung
melakukan doa Istighosah dengan para ulama dan kiyai se Kab Pangandaran. (Sumber dari HR-Online).
PANGANDARAN TELAH MEMILIKI BUPATI PERTAMA
Bupati
Pangandaran terpilih H. Jeje Wiradinata dan wakil bupatinya H. Adang Hadari
resmi di lantik hari ini (17/02) di Bandung, acara pelantikan dihadiri ratusan
masa pendukung yang datang dari sekitaran kabupaten Pangandaran yang hendak
menyaksikan langsung prosesi pelantikan tersebut.
Usai pelantikan
recananya Bupati dan wakil bupati terpilih akan menuju Ciamis untuk menginap
serta keesokan harinya akan menuju Pangandaran untuk prosesi penyambutan,
mengingat momen tersebut merupakan sejarah baru bagi Pangandaran karena telah
memiliki pemimpin atau Bupati dan wakil bupati definitif untuk pertama kalinya,
acara penyambutan akan digelar secara meriah, dan pengawalan yang di sambut
masa diperkirakan akan ada ribuan masa yang ikut menyambut.
Penyambutan
kedatangan pemimpin Pangandaran untuk 5 tahun kedepan tersebut tengah di
persiapkan, lokasi acara serta rangkaian acara telah di susun sedemikian rupa,
rencananya nantinya begitu tiba di Pangandaran, Bupati dan Wakil bupati
terpilih akan melakukan sujud syukur tanda syukur telah terpilihnya sebagai pemimpin
di Kabupaten yang resmi sebagai daerah Otonom pariwisata. Gelar kesenian dan
kekayaan kabupaten Pangandaran pun akan ditampilkan dan di gelar guna menyambut
momen bahagia tersebut.
Kegiatan
penyambutan akan terpusat di jalan Tol Boulevard Bulak Laut yang merupakan
titik terramai untuk konsentrasi masa, seiring terpilihnya pemimpin baru
Kabupaten Pangandaran, besar harapan warga agar pemimpin yang akan memimpin
mereka 5 tahun ke depan dapat amanah menjalankan tugasnya serta mengakomodir
seluruh kepentingan warga masyarakatnya.
BUPATI PANGANDARAN DISAMBUT DENGAN PESTA RAKYAT
H. Jeje
Wiradinata dan H. Adang Hadari (Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pangandaran
2016-2021)
Setelah
melalui proses yang panjang, dan berakhir di pesta demokrasi pemilihan bupati
dan wakil bupati serentak 9 Desember yang lalu, kini warga Pangandaran hanya
tinggal menunggu detik-detik memiliki bupati definitif yang untuk pertama
kalinya memimpin Kabupaten Pangandaran lima tahun ke depan yaitu untuk periode
2016-2021.
Pelantikan
Bupati dan wakil bupati Pangandaran diselenggarakan di Gedung Sate Bandung, dan
selanjutnya Bupati beserta wakilnya akan diarak menuju Kabupaten Pangandaran
pada Kamis (18/02) pagi setelah malam sebelumnya diagendakan menginap terlebih
dahulu di Pondok Pesantren H. Misbah di kecamatan Padaherang. Dan di
Pangandaran tengah sibuk mempersiapkan penyambutan-penyambutan. Rencananya akan
di gelar pesta rakyat yang terpusat di Lapang Boulevard Pantai Barat
Pangandaran.
Pesta rakyat
rencananya akan menggelar pesta seni dan budaya serta akan menghadirkan
stand-stan berisi berbagai kekayaan khas Kabupaten Pangandaran dari mulai
kuliner, kerajinan hingga seni dan budaya. Dan nantinya untuk sekolah-sekolah
yang ada di pinggir jalan raya di himbau untuk turut serta menyambut dan
menyemarakan kedatangan Bupati Pangandaran H. Jeje Wiradinata dan H. Adang Hadari
tersebut.
Untuk urusan
pengamanan Polres Ciamis akan mengerahkan kurang lebih sebanyak 339 personel
untuk mengamankan penyambutan dan pesta rakyat tersebut, warga Pangandaran
berharap dengan mempunyai Bupati yang definitif dapat mensejahterakan warga
terutama dengan menepati janji-janji yang telah tertuang dalam visi misi Bupati
dan wakil bupati pada waktu kampanye yang lalu.
Sabtu, 23 Januari 2016
Rencanakan Bangun Perguruan Tinggi Negeri di Luar Bandung
TARGET PTN: Gubernur
Jawa Barat Ahmad Heryawan menyatakan bakal menambah beberapa perguruan tinggi
negeri pada tahun 2016. Sebelumnya di 2014, Universitas Siliwangi (bawah) dari
swasta menjadi PTN selain Universitas Karawang. Pangandaran menjadi prioritas
karena miliki potensi besar dalam menarik mahasiswa, terutama di wilayah
Ciamis, Banjar hingga Kuningan.
Tahun 2016. Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana membangun berbagai perguruan tinggi negeri di berbagai daerah. Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan, tahun depan targetkan penambahan empat perguruan tinggi negeri (PTN) di Jawa Barat.
’’Jika tahun 2014
skemanya adalah menegerikan swasta, maka tahun 2016 adalah pembuatan PTN di
luar domisili yakni kampus PTN membuka kampus daerah di Jawa Barat dan nanti
akan ada Unpad di luar yang akan dibangun di Pangandaran,” jelas Heryawan di
Bandung kemarin.
Menurut dia, hal
tersebut didasarkan pada tingginya dinamika kawasan tersebut. Di area Priangan
Timur bagian selatan, kawasan teraktif dari sisi mobilisasi penduduk dan
pembangunan adalah Pangandaran dan Pelabuhan Ratu. Hal ini tercermin dari makin
tingginya daya tarik daerah tersebut kepada orang luar, terutama di bidang
pariwisata. Apalagi, Pangandaran sekarang sudah menjadi daerah operasi baru
atau kabupaten.
Heryawan
menyebutkan, pihaknya berhasil menambah empat PTN pada 2014. Dengan rincian,
dua universitas swasta diubah menjadi negeri, yakni Universitas Siliwangi
Tasikmalaya dan Universitas Karawang. Kemudian mendirikan politeknik negeri di
Kabupaten Subang dan Kabupaten Indramayu.
Selain akan
mendirikan Cabang Unpad di Pangandaran, pihaknya juga berencana akan membuat
tiga kampus cabang negeri baru, yaitu Institut Teknologi Bandung cabang
Cirebon. Nanti kalau sudah besar dipisahkan jadi kampus tersendiri. Kampus ini
dibangun di atas lahan 18 hektar.
Dua perguruan
tinggi negeri lainnya, juga di luar domisili, yaitu ITB di Bekasi, yang akan
dibangun di atas lahan 40 hektar, dan membangun Institut Pertanian Bogor di
Sukabumi. ”Jadi keseluruhan nanti ada tujuh PTN baru, guna menyiapkan SDM Jabar
yang makin berkompoten,” ucap Heryawan.
Selain PTN, Jabar
juga telah menyiapkan SMK dan SMA negeri berbasis pesantren. Menurutnya,
pembelajaran agama untuk penguatan nilai moral tidak harus berada di pesantren
murni atau madrasah aliyah.
Heryawan berpendapat
dengan dibangunnya SMK berbasis pesantren ini sebagai jawaban dalam pemenuhan
kebutuhan pendidikan di kecamatan yang masih belum memiliki sekolah negeri
sehingga siswa diharapkan yang rumahnya di daerah terpencil bisa terpenuhi
pendidikannya dnegan menginap.
Di tempat sama,
Penjabat Bupati Pangandaran Daud Ahmad menuturkan, wilayahnya punya potensi
besar dalam menarik mahasiswa, terutama di wilayah Ciamis, Pangandaran, Banjar,
Kuningan, dan Tasikmalaya. ”Selama ini mereka kuliah di Unsil, Unsud Purwakarta,
Unigal Ciamis juga Bandung. Kalau ada di Pangandaran, membuat mobilitas
terpusat dan indeks pembangunan manusia Pangandaran dan sekitarnya akan naik,”
ungkapnya.
Menurut Daud,
pihaknya belum miliki lahan tersedia untuk kawasan kampus yang setidaknya mencapai
minimal 20 hektar di kabupaten tersebut. Akan tetapi, karena lahan pemerintah
pusat masih luas di kabupaten tersebut, maka potensi itu masih terbuka luas.
”Kami sangat
senang jika bisa terealisasi terutama untuk jurusan agrobisnis yang sesuai
karakter daerah yakni jurusan Maritim dan Pertanian,” tutup dia.
Pemerataan Pendidikan, Jabar Bangun Kampus di Pangandaran
Gubenur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan (Aher) menyampaikan bahwa salah satu
langkah nyata dalam melakukan pemerataan Perguruan Tinggi (PT) di Jawa Barat
ialah dengan pembangunan dua kampus negeri baru, yaitu Universitas Siliwangi
(Unsil) Tasikmalaya dan Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika).
“Tahun 2014 kita
punya kampus negeri baru, yaitu Unsil dan Unsika. Sedang Unswagati di Cirebon
yang masih dalam proses,” tutur Aher saat membuka acara pertemuan bersama
Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), Kadarsah Suryadi di Rumah Dinas
Gubernur, Gedung Pakuan Bandung, Jumat (20/3).
Menurut Aher,
kesejahteraan masyarakat akan terbentuk dengan sendirinya ketika pemerataan
pendidikan tercipta. Oleh karena itu, Aher menginginkan perguruan tinggi di
Provinsi Jabar semakin diperbanyak. Tidak hanya berada di kota-kota besar,
melainkan juga di daerah, seperti di Kabupaten Pangandaran. Salah satu
perguruan tinggi yang sejalan dengan ide tersebut adalah ITB.
Selain itu, Aher
pun memberi masukan agar pembentukan kampus di luar daerah turut dimotori oleh
kampus-kampus berkualitas, seperti ITB dan Universitas Padjajaran (Unpad)
Bandung. Sehingga bisa terbentuk kampus-kampus daerah yang berkualitas seperti
kampus di kota besar. “Kan kalau dari gajah, pasti lahir gajah,” ujar
Aher.
Gagasan
pembangunan PT di daerah mendapat apresiasi Rektor ITB, Kadarsah Suryadi.
Menurutnya, pembentukan kampus di luar kota-kota besar merupakan komitmen
pemerintah dalam meningkatkan angka partisipasi kasar. Hal ini perlu dilakukan,
terlebih di era pembangunan infrastruktur, saat ini Indonesia masih kekurangan
insinyur. Ide tersebut dinilai bisa mencegah penggunaan jasa tenaga asing.
“Kampus di luar
domisili itu kan sebetulnya bagian dari komitmen pemerintah dalam meningkatkan
angka partisipasi kasar. Dan itu sebetulnya kita kekurangan tenaga insinyur.
Apalagi sekarang banyak infrastruktur yang dibangun. Kalau sampai kita
kekurangan insinyur, sedangkan infastruktur banyak dibangun, resikonya pihak
asing yang akan masuk. Nah, supaya negara bisa memenuhi kebutuhan tenaga
insinyur, maka angka partisipasi kasar inilah yang harus kita tingkatkan. Soal
pemerataan kampus pendidikan pun jangan sampai dibangun di kota besar saja,
supaya kawan-kawan kita yang areanya jauh dari kota besarpun mendapatkan
pendidikan yang sama dengan yang di kota,” tutur Kadarsah.
Kadarsah
menambahkan dari perencanaan pembangunan PT, salah satu target pendirian kampus
domisili akan dibangun di Kabupaten Pangandaran dengan tujuan meningkatkan
aspek kemaritimannya. “Kita sebetulnya masih punya beberapa pemikiran,
tetapi Pak Gubernur mengopsikan agar dibangun kampus di Pangandaran, dengan
alasan kemaritiman,” tutup Kadarsah.
Wacana Pangandaran Mendirikan Universitas
Wacana akan kebutuhan ruang pendidikan terutama
jenjang akademi dan bertaraf universitas, sudah bergulir jauh sebelum terbentuknya
Pangandaran sebagai Daerah Otonimi Baru dan terbentuk sebagai Kabupaten
pariwisata yaitu Kabupaten Pangandaran. Wacana tersebut rupanya sudah sampai
dalam tahapan yang lebih serius mengingat pada (22/01) lalu, Penasehat Yayasan
Pendidikan Pangandaran (YPP) H.Danny Setiawan yang juga mantan Gubernur Jawa
Barat dan Tjatja Kuswara mantan Plt Bupati Bandung Barat serta jajaran pengurus
Universitas Pangandaran (Unipan) Yayasan Pendidikan Pangandaran (YPP)
bersilaturahmi dengan Pj. Bupati Pangandaran H. Endjang Naffandy.
Memang sudah waktunya pangandaran membangun daerahnya
sendiri mulai dari Pendidikan dan unit-unit lainnya untuk mengembangkan dan
mensejahterakan rakyatnya.
Dalam pertemuan tersebut, Selain silaturahmi, agenda
tersebut sekaligus menyampaikan kabar baik yakni izin dari Dikti untuk
pendirian Unipan segera terbit sehingga dalam waktu dekat ini Unipan segera
terbentuk. “Agenda lainnya, kami berharap dukungan dan dorongan dari Pak Bupati
demi kelancaran pendirian Unipan,”ujar Ketua YPP Unipan, Hadi Sudarmo.
Sementara mantan Gubernur Jabar, H. Dani Setiawan mengatakan, pertemuan ini
hanya sebatas silaturahmi dengan Pj Bupati Endjang Naffandy, sehubungan dengan
adanya proses pendirian YPP Unipan yang melibatkan dirinya sebagai Dewan
Penasehat di yayasan tersebut. Ia pun berharap dukungan dan dorongan dari
pemerintah daerah Kabupaten Pangandaran. Di tempat sama, Endjang mengaku
mendukung pengembangan pendidikan di Kabupaten Pangandaran, namun mengingat
APBD yang masih sangat minim, untuk saat ini belum bisa membantu dalam hal
anggaran tukasnya.
Menanti Berdirinya Universitas Pangandaran
Wacana akan kebutuhan ruang
pendidikan terutama jenjang akademi dan bertaraf universitas, sudah bergulir
jauh sebelum terbentuknya Pangandaran sebagai Daerah Otonimi Baru dan terbentuk
sebagai Kabupaten pariwisata yaitu Kabupaten Pangandaran. Wacana tersebut
rupanya sudah sampai dalam tahapan yang lebih serius mengingat pada (22/01)
lalu, Penasehat Yayasan Pendidikan Pangandaran (YPP) H.Danny Setiawan yang juga
mantan Gubernur Jawa Barat dan Tjatja Kuswara mantan Plt Bupati Bandung Barat
serta jajaran pengurus Universitas Pangandaran (Unipan) Yayasan Pendidikan
Pangandaran (YPP) bersilaturahmi dengan Pj. Bupati Pangandaran H. Endjang
Naffandy.
Dalam pertemuan tersebut, Selain silaturahmi, agenda
tersebut sekaligus menyampaikan kabar baik yakni izin dari Dikti untuk
pendirian Unipan segera terbit sehingga dalam waktu dekat ini Unipan segera
terbentuk. “Agenda lainnya, kami berharap dukungan dan dorongan dari Pak Bupati
demi kelancaran pendirian Unipan,”ujar Ketua YPP Unipan, Hadi Sudarmo.
Sementara mantan Gubernur Jabar, H. Dani Setiawan mengatakan, pertemuan ini
hanya sebatas silaturahmi dengan Pj Bupati Endjang Naffandy, sehubungan dengan
adanya proses pendirian YPP Unipan yang melibatkan dirinya sebagai Dewan
Penasehat di yayasan tersebut. Ia pun berharap dukungan dan dorongan dari
pemerintah daerah Kabupaten Pangandaran. Di tempat sama, Endjang mengaku
mendukung pengembangan pendidikan di Kabupaten Pangandaran, namun mengingat
APBD yang masih sangat minim, untuk saat ini belum bisa membantu dalam hal anggaran
tukasnya.
Nantinya dengan terbentuknya sebuah universitas di
Pangandaran akan dapat mencerdaskan terutama warga dan anak-anak muda
Pangandaran, yang notabene selama ini anak-anak berprestasi Pangandaran,
melanjutkan jenjang pendidikanya di luar Pangandaran dan universitas terdekat
yaitu Universitas Galuh Ciamis, dan tak sedikit pula yang mencari gelar sarjana
di Jogjakarta, Bandung atau bahkan sampai Jakarta. Nantinya penyelenggaraan
kegiatan berjenjang universitas dapat di langsungkan di Pangandaran dan sumber
daya manusia dapat terserap guna kemajuan kabupaten Pangandaran tentunya.
Langganan:
Postingan (Atom)