Layang-layang
dari Berbagai Negara Hiasi
Pantai Pangandaran
Festival
Layang-layang di Pantai Pangandaran
Para pecinta layang-layang akhir pekan ini berkumpul di Pantai Pangandaran. Mereka hendak menyaksikan dan
mengikuti Pangandaran International Kite Festival. “Ini sudah yang ke 21,” kata
Bupati Ciamis Engkon Komara seusai membuka acara tersebut, Sabtu, 16 Juli 2011.
Puluhan
layang-layang beragam ukuran pun menghiasi langit Pantai Timur Pangandaran,
Ciamis. Festival yang berlangsung 2 hari itu mengambil lokasi di Lapangan
Katapang Doyong, di kawasan Pantai Timur Pangandaran.
Kepala
Bidang Pariwisata Dinas Pariwisata Jawa Barat
Agus Saputra yang mewakili panitia festival mengatakan bahwa total ada 34
peserta dari 14 provinsi di Indonesia, serta 40 peserta yang berasal dari 12
negara, di antaranya dari Selandia Baru, Jepang, Amerika, Malaysia, dan Taiwan.
“Jumlah yang akan diterbangkan lebih dari 200 layang-layang,” katanya.
Sejak
pagi, di tengah terik matahari, bergantian layang-layang beragam bentuk itu
diterbangkan oleh pelayang. Ukurannya bervariasi, ada yang kecil hingga yang
dimensinya mencapai puluhan meter.
Ketua
Kite Art Indonesia Liannawati mengatakan festival
kali ini istimewa karena menghadirkan 2 peserta yang masing-masing memegang
rekor dunia untuk penerbangan layang-layang berukuran terbesar serta rekor
terpanjang. Peserta asal Selandia Baru, Peter Lynn, misalnya, tercatat di Guiness Book of Record
karena menerbangkan layang-layang yang dimensinya seluas lapangan bola.
Lynn
sempat dua kali mengunjungi Indonesia, tepatnya di Bali,
untuk memamerkan keahliannya menerbangkan layang-layang tanpa rangka 3 Dimensi.
Namun, tahun lalu, dia batal hadir ke Indonesia.
Selain
Lynn, festival ini juga menghadirkan pasangan asal Jepang, yakni Eiji Oha She
dan Eiko Oha She, pemegang rekor menerbangkan layang-layang khas Jepang,
Rokaku, dengan kategori train,
terpanjang. Pasangan itu merupakan peserta tertua yang mengikuti festival
layang-layang di Pantai Pangandaran.
Pada
festival ini, Liannawati akan membawa koleksi pribadinya, Night Flying. Ini adalah layang-layang dengan lampu
yang khusus diterbangkan pada malam hari.
Festival itu menyedot
perhatian pengunjung Pantai Pangandaran yang biasanya membludak di akhir pekan.
Mereka memadati sekeliing lapangan itu, menyesaki puluhan tenda peserta untuk
menyaksikan festival itu.